SELAMAT DATANG DI BLOG FORKIS16

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Kami dari FORKIS16 Makassar
Mengucapkan banyak terima kasih karena akhi/ukhti sekalian menyempatkan waktu untuk melihat blog dakwah kami ini.
Semoga semua isi dari blog ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Amiinn

Sekian
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kamis, 10 Desember 2009

Lidah Bunglon Lebih Cepat daripada Pesawat Jet Tempur

Buku-buku teks zologi menjelaskan bahwa lidah balistik bunglon diperkuat oleh seutas otot pemercepat (akselerator). Otot ini memanjang ketika menekan ke bawah pada tulang lidah, yang berupa tulang rawan kaku di tengah lidah, yang membungkusnya. Akan tetapi, dalam sebuah penelitian yang telah disetujui untuk diterbitkan oleh majalah ilmiah Proceedings of the Royal Society of London (Series B), dua ahli morfologi yang memelajari kebiasaan makan bunglon menemukan unsur-unsur lain yang terkait dengan gerakan cepat lidah binatang ini. (1)

Kedua peneliti Belanda ini, Jurriaan de Groot dari Universitas Leiden, dan Johan van Leeuwen dari Universitas Wageningen, mengambil film-film sinar X berkecepatan tinggi, yakni 500 bingkai per detik, dalam rangka menyelidiki bagaimana lidah bunglon bekerja ketika menangkap mangsa. Film-film ini menunjukkan bahwa ujung lidah bunglon mengalami percepatan 50 g (g = konstanta gravitasi). Percepatan ini lima kali lebih besar daripada yang dapat dicapai oleh sebuah jet tempur.

Para peneliti ini membedah jaringan lidah dan menemukan bahwa otot pemercepat sama sekali tidak cukup kuat untuk menghasilkan gaya yang diperlukan ini sendirian. Dengan meneliti lidah bunglon, mereka menemukan keberadaan sedikitnya 10 bungkus licin, yang hingga saat itu belum diketahui, di antara otot pemercepat dan tulang lidah. Bungkus-bungkus ini, yang melekat ke tulang lidah di ujungnya yang terdekat dengan mulut, teramati mengandung serat-serat protein berajutan spiral. Serat-serat ini memadat dan berubah bentuk ketika otot pemercepat mengerut dan menyimpan tenaga bagaikan seutas pita karet yang tertekan. Ketika mencapai ujung bulat tulang lidah, bungkus-bungkus yang ketat dan memanjang ini secara bersamaan menggelincir dan mengerut dengan kekuatan dan melontarkan lidah. Secepat serat-serat ini menggelincir dari tulang lidah, bungkus-bungkus saling memisahkan diri bagaikan tabung-tabung sebuah teleskop, dan karena itu lidah mencapai jangkauan terjauhnya. Van Leeuwen berkata, “ini adalah ketapel teleskopis.”

Ketapel ini memiliki ciri lain yang amat menyolok. Ujung lidah mengambil bentuk hampa pada saat menghantam mangsa. Ketika terlontar, lidah ini dapat menjulur sejauh enam kali panjangnya ketika istirahat di dalam mulut, dan dua kali panjang tubuhnya sendiri.

Jelaslah bahwa bungkus-bungkus yang saling terhubung pada lidah bunglon ini tidak pernah dapat dijelaskan menurut evolusi. Dalam wacana itu, mari kita ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Bagaimanakah masing-masing bungkus ini berevolusi ke tempatnya yang benar?

2. Bagaimanakah lidah tumbuh sedemikian panjang?

3. Bagaimanakah otot pemercepat muncul?

4. Bagaimanakah bungkus-bungkus menyelaraskan gerak-geriknya sehingga membuat lidah mencapai panjang maksimumnya?

5. Bagaimanakah bungkus-bungkus menumbuhkan kemampuan untuk “memanjangkan diri bak tabung-tabung teleskop”?

6. Bagaimanakah binatang tersebut menyatukan semua bagian ini setelah “meluncurkan” lidah?

7. Jika lidah ini diperoleh sebagai sifat menguntungkan akibat proses evolusi, lalu mengapa sifat unggul ini tidak berkembang pada binatang-binatang lain dan mengapa binatang-binatang lain tidak memiliki cara berburu yang sama?

8. Bagaimanakah bunglon (atau binatang yang dianggap moyang peralihannya) dapat bertahan hidup ketika semua sistem yang rumit ini diduga pelan-pelan berevolusi? (2)

Seorang evolusionis tidak akan memiliki jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan ini. Gambar di sebelah kiri, sebuah lukisan yang mewakili penampang melintang lidah bunglon, menyingkapkan bahwa sistem sempurna ini bergantung pada penciptaan yang amat khusus. Kelompok-kelompok otot dengan sifat-sifat yang berbeda secara tanpa cela melontarkan lidah, memercepatnya, menyebabkan lidah mengambil bentuk isap ketika menghantam mangsanya dan lalu cepat-cepat menariknya. Kelompok-kelompok otot ini sama sekali tidak saling menghalangi fungsi masing-masing, namun bekerja dengan cara yang terselaraskan dalam menghantam mangsa dan menarik lidah kembali ke mulut dalam waktu kurang dari sedetik. Tambahan lagi, berkat kerjasama antara sistem penglihatan dan otak, kedudukan mangsa diukur dan perintah bagi lidah balistik untuk “menembak!” diberikan oleh syaraf yang mengirimkan isyarat di dalam otak.

Sudah pasti, bunglon tidak dapat memikirkan dan merancang sendiri rancangan yang demikian rumit itu. Penciptaan ini menyingkapkan keberadaan Allah, Sang Mahatahu dan Mahakuasa. Tidak ada keraguan bahwa Allahlah, Yang Mahakuasa, Mahatahu, dan Mahabijaksana, Yang menciptakan bunglon.

Kamis, 10 September 2009

APLIKASI HP GRATIS BUAT HP (ALL TYPE)

Kalkulator hp cukup canggih
download-->http://www.ziddu.com/download/6454088/kalkulator_2.zip.html

Operamini 4.2
siapa sih yg g kenal nih aplikasi. Aplikasi Buat browsing lebih cepat, lebih hemat,
dan lebih stabil

download-->http://www.ziddu.com/download/6454169/.html


My2things
Aplikasi yg sangat berguna bagi yg suka chatting but lewat bluetooth so g perlu
Keluarin pulsa.hehehhe

download--->http://www.ziddu.com/download/6454168/my2thing.zip.html

PD ENGLISH-INDONESIA
Aplikasi KAmus Portabel

download-->http://www.ziddu.com/download/6454170/.html

Halal Guide
Aplikasi Yg memberikan kita pengetahuan mengenai makanan dan minuman yang
halalan thoyiban.

download-->http://www.ziddu.com/download/6454257/HalalGuide.zip.html

iQuran
Aplikasi mobile quran tajwid berwarna dan terjemahnya dalam bahasa Indonesia versi DEPAG RI dengan susunan halaman sesuai mushaf madinah. Beberapa fitur tersedia antara lain:
- lengkap 114 surat dan 30 juz
- font arabic dengan ukuran cukup besar
- index
- pencarian kata dalam teks arab atau terjemahnya
- theme warna yang berubah secara acak setiap kali startup
- bookmark, dll

download-->http://www.ziddu.com/download/6454258/iQuran.zip.html


Hadits Al Bukhari mobile
Merupakan Aplikasi yg berisi kumpulan beberapa hadits BUKHARI Shahih.

download-->http://www.ziddu.com/download/6454282/Bukhari-Haji.zip.html



Sumber: getjar.com

Rabu, 05 Agustus 2009

Batu Kecil

Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya.
Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja.
Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu
lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang kedua pun memperoleh hasil yang sama. Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas? Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.
RenungkanlaH:Alloh kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Alloh melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingatkepadaNya, Alloh sering menjatuhkan "batu kecil" kepada kita.

Sabtu, 23 Mei 2009

BAHAYA LISAN DAN LIDAH

BAHAYA LISAN DAN LIDAH

( Dikutip dari Tulisan Dr. Falih bin Muhammad ah-shugair)

artikel lengkap klik disini
Bahaya Lisan dan Lidah.pdf - 97.6 Kb

Al-Qur'an dan As-Sunnah memberi perhatian yang sangat besar terhadap lidah dan ucapan. Ini terlihat dari pesan-pesannya yang menganjurkan agar menggunakannya dalam segala bentuk kebaikan dan memperingatkan agar tidak menggunakannya dalam segala macam kejahatan.
ALLAH swt. menerangkan urgensi kata-kata yangdiucapkan oleh manusia dalam firman-Nya

Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir. (Qaaf : 18)

ALLAH juga memperingatkan agar manusia berhati-hati menggunakan lisan dalam hal-hal yang tidak diketahuinya, ALLAH swt. Berfirman:

(ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal Dia pada sisi ALLAH adalah besar. (An nuur : 15)


Selain itu ALLAH juga menjelaskan beberapa jalan kebaikan yang harus ditempuh oleh lisan dalam firman-Nya :

Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau Mengadakan perdamaian di antara manusia. dan Barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (An nisaa' :114)


Mengingat kedudukan ucapan di dalam Islam begitu tinggi, penting, dan cakupannya sangat luas, Rasulullah saw. menjelaskannya dalam sebuah hadits yang diriwayat¬can oleh Abu Hurairah r.a. (dalam kitab ash-Shahiihain) -ahwa Ras.ulullah saw. Bersabda:

إنّ الرّجل ليتكلّم بلكلمة مايتبيّن فيها يزلّ بها في الناّرأبعدمابين المشرق والمغرب

“Seseorang berbicara dengan suatu kalimat tanpa disertai kejelasan (bukti)oleh karena ucapannya itu, ia jatuh ke dalam neraka yang jaraknya lebih jauh dari jarak timur dan barat. "

Diriwayatkan oleh Bukhari no. 6477, kitab ar-raqaaq, Bab hifdzil lisaan dan Muslim no. 2988 kitab zuhud, bab takallum bil kalimah yahwii bihaa fin naar.

Saudaraku, coba simak dan renungkan kembali pernyataan Rasulullah saw., "Berbicara dengan suatu kalimat tanpa disertai kejelasan (bukti)." Dari sini, engkau tahu besarnya nikmat lisan dan kewajiban menjaga dan meliharanya, sehingga hanya mengucapkan yang benar. jika tidak ada yang perlu diucapkan hendaknya diam, seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah ¬dalam sebuah hadits shahih :

من كان يؤمن با الله واليوم الاخر فليقل خير أوليصمت

"Barangsiapa yang beriman kepada ALLAH dan hari akhir,hendaknya berbicara yang baik atau diam. "

(HR Bukhari no. hadits 6135. Kitab al-adab bab ikraamidh- dhaif wa khidmatih dan Muslim, vol. 1 hlm. 69, no. hadits 48 Kitab al-iimaan, Baab al-hats 'ala ikraamil jaar wadh dhaif.)

Imam Ahmad dan para penyusun kitab as-Sunan meriwayatkan sebuah hadits panjang bahwa Mu'adz bin Jabal menemui Nabi saw. dan berkata,


"Tunjukkan kepadaku suatu perbuatan yang akan mem¬buatku masuk surga." Rasulullah saw menjawab, "...Engkau harus menjaga ini sambil menunjuk ke arah lidahnya." Mu'adz mengulangi lagi pertanyaan yang sama, maka Rasulullah saw. bersabda, "Celaka engkau Mu'adz, bukan¬kah manusia itu tersungkur di dalam neraka hanya karena akibat dari ucapan mereka. Tirmidzi berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih.

Diriwayatkan oleh Ahmad, vol. 5 him. 231, 236 dan 237, Tirmidzi, vol. 5 hlm. 13, no. hadits 2616. Kitaab al-iimaan, Baab maa jaa'a fii hurmatis shalaah, dan Ibnu Majah, vol. 2 him. 1315, no. hadits 3973. Iiitaab al-fitan, Bab kaffil lisaan fil fitnah

Generasi salafus saleh rahimahumullah, sangat mengerti besarnya arti dan urgensi anggota tubuh yang satu ini, sehingga mereka menjaganya dengan baik dan sangat thawatir bila ia akan menjerumuskan mereka pada kebinasaan.

Pada suatu saat, Abu Bakar r.a. memegang lidahnya seraya berkata, "Inilah yang bisa menjerumuskanku ke dalam malapetaka."

Ibnu Abbas r.a. juga pernah menarik lidahnya seraya berkata, "Awas! Katakanlah yang baik niscaya engkau ber¬untung dan diamlah dari yang buruk niscaya engkau selamat. Jika tidak, ketahuilah engkau akan menyesal." mendengar pernyataan ini, ada yang bertanya, "Hai Ibnu Ibbas, kenapa engkau berkata begitu?" Ibnu Abbas menjawab, "Aku mendapat berita bahwa pada hari kiamat tidak ada satu anggota tubuh yang lebih menyesakkan dan membuat marah manusia daripada lidahnya, kecuali bagi orang yang mengatakan kebaikan atau mendiktekan kebaikan."

Umar ibnul Khaththab r.a. berkata, "Barangsiapa banyak berbicara, maka banyak kesalahannya; barangsiapa banyak kesalahan, maka banyak dosanya, barangsiapa banyak dosa, maka neraka adalah tempat yang lebih pantas untuknya."

Hasan al-Bashri berkata, "Lidah adalah pemimpin ¬badan. Jika dia menganiaya anggotanya sekecil apapun maka seluruh anggotanya berdosa, dan jika menjaganya maka seluruh anggotanya juga terjaga."

Seyogianya kita meneladani sikap generasi salaf seperti diterangkan di atas dalam menjaga lisan, sehingga memperhitungkan ucapan dengan cermat dan jika kelua¬r dari mulut, maka benar-benar pada tempatnya.

Adakalanya manusia menyesal karena diam, tapi penyesalan akan lebih besar jika dia mengucapkan sesuatu yang merugikan, seperti berbicara tentang kebatilan dan ucapan yang sia-sia sperti prosa berikut ini

"Pertimbangkanlah ucapanmu saat bicara
Dan jangan jadi orang yang banyak bicara

Mungkin engkau akan menyesal satu kali karena diam
Tapi karena bicara engkau akan berkali-kali menyesal"

Oleh sebab itu, ALLAH swt. melarang manusia agar tidak berbicara tentang kebatilan dalam segala bentuknya. Berada di urutan pertama ucapan yang tidak berguna ini adalah ucapan yang mengandung unsur mempermainkan ALLAH swt., atau Rasulullah saw., atau agama dan ajaran-ajarannya. Atau, orang-orang yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, terutama para ulama dan da’i. ALLAH swt. menerangkan ciri-ciri orang-orang kafir yang mempermainkan agama dan penganutnya yang taat dalam firman-Nya :

64.Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya)." Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu.
65. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang .apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya Kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"
66. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.
(attaubah:64-66)


Contoh ucapan batil yang tidak berguna lainnya adalah mempermainkan dan mengejek manusia, mencoreng kehormatan, membeberkan kejelekan orang lain (tanpa sebab syar’i) dan mengadu domba, melontarkan kata-kata kotor, menipu dan berbohong, mencaci dan memaki, menyebarkan ungkapan porno, mencari-cari kesalahan dan membicarakannya dengan tanpa beban, dan mencela kekurangan dalam hal pisik maupun akhlak. Semua itu merupakan penyakit yang sangat berbahaya. Sekali lidah jatuh ke dalamnya, maka ia akan binasa. Diriwayatkan dalam kitab Musnad Imam Ahmad rahimahullah bahwa Rasulullah saw. bersabda

"Jangan sakiti hamba-hamba ALLAH. Jangan permalukan mereka dan jangan mencari-cari aib mereka, karena sesungguhnya, barangsiapa yang mencari-cari aib saudaranya, maka ALLAH akan mencari aibnya, lalu membongkarnya di dalam rumahnya sendiri".

Diriwayatkan oleh Imam P.hmad dalam kitab al-Musnad, vol. 5 hlm. 279

Semoga ALLAH mengasihi orang yang mengatakan bait puisi berikut ini.

"Jagalah lidahmu agar tidak menyebut aib seseorang.
Karena dirimu penuh dengan aib dan semua manusia punya lidah

Jika matamu melihat kesalahan-kesalahan orang lain.
Jagalah dan katakan, 'Hai mata, semua orang juga punya mata

Salah satu tanda keberuntungan dan kesempurnaan seorang muslim adalah mampu menggunakan alat yang sensitif ini dengan baik dan mengucapkan kata-kata yang bermanfaat untuk kebaikan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat, serta berguna untuk agama. Jika kita cermati dakwah kepada kebaikan, mendamaikan antara dua pihak yangng bertikai, memberi bimbingan untuk melakukan hal-hal yang terpuji, mengarahkan masyarakat kepada aktivitas-aktivitas yang bermanfaat, memberi nasihat, dan meluruskan perilaku kaum muslimin, maka kita dapat melakukannya, baik dengan ucapan verbal, maupun melalui tulisan, program radio, dan surat kabar. ALLAH swt. berfirman:

33. Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (Fushsilat:33)


Bila kau cermati kondisi nyata kebanyakan orang yangq ada di sekeliling kita, engkau akan terkejut dengan begitu banyaknya penggunaan lisan dalam pembicaraan yang tidak berguna. Apakah engkau tidak merasa ngeri melihat banyaknya cerita yang diterbitkan? Tidakkah engkau merasa takut akan perbincangan yang disebarkan melalui radio dan surat kabar, serta obrolan dalam sekian banyak kesempatan yang sarat dengan ghibah (membicarakan kejelekan orang lain), adu domba, percekcokan dan perpecahan, mencari-cari kelemahan dan kepura-puraan yang kasat mata? Apakah kamu tidak takut akan berbagai bentuk pembicaraan haram dan terlarang lainnya?

Apakah orang yang menulis suatu ungkapan tidak pernah merasa takut, bila tulisannya akan menyesatkan sekian banyak manusia, baik yang ditulis dalam buku, surat kabar, majalah maupun media lainnya ? Apakah orang yang meng¬hadiri suatu pertemuan tidak merasa jerih saat lidahnya mencoreng kehomatan fulan atau fulan (gosip)? Apalagi jika yang tercoreng seorang ulama dan orang sholeh ???

Apakah orang-orang tidak takut lagi untuk menipu, memberi kesaksian palsu dan berbohong? Apakah orang¬orang seperti itu dan lainnya, tidak pernah takut jika kata-¬kata yang terlontar dari lidahnya akan menjerumuskan mereka ke dasar neraka yang jaraknya ditempuh dalam 70 tahun? Seharusnya, mereka merenungkar. firman ALLAH 'Azza wa Jalla berikut ini.

18. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.

Saudaraku kaum muslimin, sungguh, merupakan kerugian yang sangat besar jika manusia tidak dapat menggunakan lidah untuk mendukungnya melakukan ketaatan kepada ALLAH, mengerjakan sekian banyak kebaikan, meraih pahala, dan meningkatkan derajatnya di sisi ALLAH.

Semoga ALLAH swt. menjadikan kita termasuk orang-orang yang semua anggota tubuhnya memberikan kes¬aksian baik pada hari kiamat dan tidak memberi ke¬saksian buruk. Saya juga memohon kepada ALLAH agar kita diberi keikhlasan dalam ucapan dan perbuatan, mendapat ampunan, diberi kesehatan, dan keselamatan yang kekal di dunia dan akhirat. Sesungguhnya, ALLAH Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan, dan hanya Kepada-Nya kita memohon pertolongan.

Sabtu, 25 April 2009

Mari Padamkan Api Neraka Dengan Air Mata

Rasulullah S.A.W telah bersabda, "Bahwa tidak akan masuk neraka orang menangis karena takut kepada Allah sehingga ada air susu kembali ke tempat asalnya."

Dalam sebuah kitab Daqa'iqul Akhbar menerangkan bahwa akan didatangkan seorang hamba pada hari kiamat nanti, dan sangat beratlah timbangan kejahatannya, dan telah diperintahkan untuk dimasukkan ke dalam neraka. Maka salah satu daripada rambut-rambut matanya berkata, "Wahai Tuhanku, Rasul Engkau Nabi Muhammad S.A.W telah bersabda, barang siapa yang menangis karena takut kepada Allah S.W.T, maka Allah mengharamkan matanya itu ke neraka dan sesungguhnya aku menangis karena amat takut kepada-Mu."

Akhirnya Allah S.W.T mengampuni hamba itu dan menyelamatkannya dari api neraka dengan berkat sehelai rambut yang pernah menangis karena takut kepada Allah S.W.T. Malaikat Jibril A.S mengumumkan, telah selamat Fulan bin Fulan sebab sehelai rambut."

Dalam sebuah kitab lain, Bidayatul-Hidayah, diceritakan bahwa pada hari kiamat nanti, akan didatangkan neraka jahanam dengan mengeluarkan suaranya, suara nyala api yang sangat dahsyat gemuruhnya, hingga semua umat menjadi berlutut karena tak sanggup menahan ketakutannya.

Allah S.W.T berfirman, "Kamu lihat (pada hari itu) setiap umat berlutut (yakni merangkak pada lututnya). Tiap-tiap umat diseru kepada buku amalannya. (Dikatakan kepadanya) Pada hari ini kamu dibalasi menurut apa-apa yang telah kau kerjakan." (Surah al-Jatsiyah ayat 28)

Ketika mereka menghampiri neraka, mereka mendengar gemuruh api neraka yang suaranya sudah dapat mulai didengar sejarak 500 tahun perjalanan. Pada waktu itu, akan berkata setiap orang, bahkan para nabi sekalipun akan berucap, "Diriku, diriku (selamatkanlah diriku Ya Allah), kecuali hanya seorang nabi saja yang akan berkata, "Umatku, umatku."

Beliau ialah junjungan besar kita Nabi Muhammad S.A.W. Pada masa itu akan keluarlah api neraka jahim seperti gunung-gunung, umat Nabi Muhammad berusaha menghalanginya dengan berkata, "Wahai api! Demi hak orang-orang yang solat, demi hak orang-orang yang ahli sedekah, demi hak orang-orang yang khusyuk, demi hak orang-orang yang berpuasa, supaya engkau kembali."

Walaupun dikata demikian, api neraka itu tetap tidak segera kembali, lalu malaikat Jibril berkata, "Sesungguhnya api neraka itu menuju kepada umat Muhammad S.A.W"

Kemudian Jibril membawa semangkuk air dan Rasulullah meraihnya. Berkata Jibril A.S. "Wahai Rasulullah, ambillah air ini dan siramkanlah kepadanya."

Lalu Baginda mengambil dan menyiramkannya pada api itu, maka padamlah api itu.
Setelah itu Rasulullah S.A.W pun bertanya kepada Jibril A.S. "Wahai Jibril, Apakah air itu?"
Maka Jibril berkata, "Itulah air mata orang derhaka di kalangan umatmu yang menangis kerana takut kepada Allah S.W.T. Sekarang aku diperintahkan untuk memberikannya kepadamu agar engkau menyiramkan pada api itu." Maka padamlah api itu dengan izin Allah S.W.T.

Telah bersabda Rasulullah S.A.W, " Ya Allah anugerahilah kepada kami dua buah mata yang menangis karena takut kepada-Mu, sebelum tidak ada lagi air mata."




Sumber : Unknown

Minggu, 05 April 2009

Pesan tempat dineraka??? hati2 dg ucapanmu !!

ORANG-ORANG Mesir sangat gandrung sama al-Quran. Kemanapun mereka pergi, mereka tidak lupa untuk membawa mushaf. Tidak heran bila hampir semua orang (apapun tugas, karir dan jabatannya) terlihat membaca Quran di sela-sela waktu senggang atau ba'da shalat. Begitu juga pemilik toko, penjaganya, para karyawan, satpam, sopir taksi, bos-bos kantoran, selalu terlihat membaca al-Quran. Kalau tidak dibaca, Al-Quran mereka letakkan dengan rapih di atas mejanya, atau ditenteng dan disimpan dalam tas jika bepergian.

Ayat al-Quran juga sering diperdengarkan dari rumah-rumah sederhana hingga hotel berbintang lima, dari warung-warung kecil hingga shopping center mewah, dari sarana transportasi butut hingga pesawat terbang.

Nyaris di semua tempat selalu ada yang membaca al-Quran. Begitupun di dalam taksi, mikrolet, bus kota, kereta api, tram kota, senantiasa para pemuda, bapak-bapk dan kaum hawa senantiasa khusyu membaca Quran sambil mengusir suara bising obrolan dan deru knalpot.

Secara umum, ayat-ayat al-Quran yang "distel" di dalam kendaraan sangat bempengaruhi "karakteristik" pendengarnya. Normalnya, para penumpang malu untuk berbuat hal-hal yang tidak senonoh.

Kendati begitu, tetap saja ada saja pemandangan yang di luar dugaan. Misalnya, gara-gara ada copet akhirnya copot seluruh isi dompet. Atau ada saja yang berbuat ricuh di dalam bus lantaran rebutan tempat duduk, tak setuju tarif, perempuan disenggol laki-laki nakal, dsb. Sementara pembaca al-Quran tetap anteng dan adem ayem.

Pemandangan lain (yang di luar dugaan) juga terjadi di musim panas tahun 2002, dalam perjalanan menuju Alexandria, kota pantai yang bersejarah itu. Ada seorang gadis yang berpakaian sangat minim, bahkan tipis dan tembus pandang. Semula dia tidak kebagian tempat duduk, akhirnya berdiri, dan "terlihat" oleh semua penumpang (jangan lupa lho, gadis-gadis Mesir kebanyakan montok-montok atawa 'berisi'). Kebetulan Seorang syekh mencoba mengingatkan, tapi tidak digubris. Selengkapnya ditulis oleh kolumnis majalah Almannar (bukan Almannar yang dulu dikelola syekh Muhammad Rasyid Ridho yang kemudian menulis tafsir Almannar itu, melainkan Almannar Aljadid/neo-Almannar) berikut ini:

***

Musim panas merupakan ujian yang cukup berat. Terutama bagi Muslimah, untuk tetap mempertahankan pakaian kesopanannnya. Gerah dan panas tak lantas menjadikannya menggadaikan etika. Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher kehangatan badan bisa terjaga. Jilbab memang memiliki multifungsi.

Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, dari Kairo ke Alexandria; di sebuah mikrobus, ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan sebagai penutup aurat, karena menantang kesopanan. Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar. Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu mengundang 'perhatian' kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial.

Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan bahwa pakaian yang dikenakannya bisa mengakibatkan sesuatu yang tak baik bagi dirinya sendiri. Disamping itu, pakaian tersebut juga melanggar aturan agama dan norma kesopanan. Orang tua itu bicara agak hati-hati, pelan-pelan, sebagaimana seorang bapak terhadap anaknya.

Apa respon perempuan muda tersebut? Rupanya dia tersinggung, lalu ia ekspresikan kemarahannya karena merasa hak privasinya terusik. Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogatif seseorang!

"Jika memang bapak mau, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya, tempat di neraka Tuhan Anda!"

Sebuah respon yang sangat frontal. Orang tua berjanggut itu hanya beristighfar. Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah. Penumpang lain yang mendengar kemarahan si wanita ikut kaget, lalu terdiam.

Detik-detik berikutnya, suasana begitu senyap. Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap dalam mimpi, tak terkecuali perempuan muda itu.

Lalu sampailah perjalanan di penghujung tujuan, di terminal terakhir mikrobus Alexandria. Kini semua penumpang bersiap-siap untuk turun, tapi mereka terhalangi oleh perempuan muda tersebut yang masih terlihat tidur, karena posisi tidurnya berada dekat pintu keluar.

"Bangunkan saja!" kata seorang penumpang.
"Iya, bangunkan saja!" teriak yang lainnya.

Gadis itu tetap bungkam, tiada bergeming.

Salah seorang mencoba penumpang lain yang tadi duduk di dekatnya mendekati si wanita, dan menggerak-gerakkan tubuh si gadis agar posisinya berpindah. Namun, astaghfirullah! Apakah yang terjadi? Perempuan muda tersebut benar-benar tidak bangun lagi. Ia menemui ajalnya dalam keadaan memesan neraka!
Kontan seisi mikrobus berucap istighfar, kalimat tauhid serta menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk di sampingnya. Ada pula yang histeris meneriakkan Allahu Akbar dengan linangan air mata.

Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam keadaan menantang Tuhan.
Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya....
Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat...
Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang buruk...
Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah...
Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya.
Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat dengan-NYA semakin dekat.

Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar...
mumpung kesempatan itu masih ada!

Kisah Motivasi Part IV

Chat dengan Tuhan
TUHAN: Kamu memanggilKu ?

AKU: Memanggilmu? Tidak.. Ini siapa ya?

TUHAN: Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin
berbincang-bincang denganmu.

AKU: Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa
lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.

TUHAN: Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.

AKU: Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang
sedikitpun. Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu
telah menjadi waktu sibuk.

TUHAN: Benar sekali. Aktifitas memberimu kesibukan. Tapi
Produktifitas memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu,
Produktifitas membebaskan waktu.

AKU: Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat
menghidarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan
mengajakku chatting seperti ini.

TUHAN: Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan
memberimu beberapa petunjuk. Di era internet ini, Aku ingin
menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi,
misalnya.

AKU: OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu
rumit?

TUHAN: Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja.
Analisa-lah yang membuatnya jadi rumit.

AKU: Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa
senang?

TUHAN: Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan
kemarin. Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa. Merasa
khawatir menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah
merasa senang.

AKU: Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada
begitu banyak ketidakpastian.

TUHAN: Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi
kekhawatiran adalah sebuah pilihan.

AKU: Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.

TUHAN: Rasa Sakit tidak bisa dihindari, tetapi Penderitaan
adalah sebuah pilihan.

AKU: Jika Penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu
menderita?

TUHAN: Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak
dapat dimurnikan tanpa api. Orang baik melewati rintangan,
tanpa menderita. Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi
lebih baik bukan sebaliknya.

AKU: Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?

TUHAN: Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang
keras. Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.

AKU: Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu?
Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?

TUHAN: Masalah adalah Rintangan yang ditujukan untuk
meningkatkan kekuatan mental (Purposeful Roadblocks Offering
Beneficial Lessons (to)Enhance Mental Strength). Kekuatan
dari dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan rintangan,
bukan dari berleha-leha.

AKU: Sejujurnya ditengah segala persoalan ini, kami tidak
tahu kemana harus melangkah...

TUHAN: Jika kamu melihat keluar, maka kamu tidak akan tahu
kemana kamu melangkah. Lihatlah ke dalam. Melihat keluar,
kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga. Mata memberimu
penglihatan. Hati memberimu arah.

AKU: Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa
yang dapat saya lakukan?

TUHAN: Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang
lain. Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri.
Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan
daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan. Bekerjalah
dengan kompas, biarkan orang lain bekejaran dengan waktu.

AKU: Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap
termotivasi?

TUHAN: Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan,
daripada masih berapa jauh saya harus berjalan. Selalu hitung
yang harus kau syukuri, jangan hitung apa yang tidak kau
peroleh.

AKU: Apa yang menarik dari manusia?

TUHAN: Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku?".
Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya "Mengapa
harus aku?".

AKU: Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya
disini?

TUHAN: Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin
menjadi apa kamu. Berhentilah mencari mengapa saya di sini.
Ciptakan tujuan itu. Hidup bukanlah proses pencarian, tapi
sebuah proses penciptaan.

AKU: Bagaimana saya bisa mendapat yang terbaik dalam hidup
ini?

TUHAN: Hadapilah masa lalu-mu tanpa penyesalan. Peganglah
saat ini dengan keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa
takut.

AKU: Pertanyaan terakhir. Seringkali saya merasa doa-doaku
tidak dijawab.

TUHAN: Tidak ada doa yang tidak dijawab. Seringkali
jawabannya adalah TIDAK.

AKU: Terima Kasih Tuhan atas chatting yang indah ini.

TUHAN: Oke. Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut.
Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk
diselesaikan. Percayalah padaKu. Hidup itu indah jika kamu
tahu cara untuk hidup.

TUHAN has signed out.

Kisah Motivasi Part III

Tukang Kayu dan Rumahnya
Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah
perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut
pada pemilik perusahaan. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari
tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya.
Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah
untuk dirinya. Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik
perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera
berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan.

Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan
bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta oleh
tuannya.Hasilnya bukanlah sebuah rumah yang baik. Sungguh sayang ia harus
mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia
menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu.

'Ini adalah rumahmu, ' katanya, 'hadiah dari kami.' Betapa terkejutnya si
tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui
bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan
mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di
sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Teman, itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita
yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan dan kurang
bertanggung jawab.Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan
yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak
memberikan yang terbaik.

Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan
dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan
sendiri.

Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini
dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan 'rumah' yang sedang
kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan
dinding dan atap. Mari kita selesaikan 'rumah' kita dengan sebaik-baiknya
seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup.

Kisah Motivasi Part II

BELALANG DAN ANJING
Di suatu hutan, hiduplah seekor belalang muda yang cerdik. Belalang muda ini adalah belalang yang lompatannya paling tinggi diantara sesama belalang yang lainnya. Belalang muda ini sangat membanggakan kemampuan lompatannya ini. Sehari-harinya belalang tersebut melompat dari atas tanah ke dahan-dahan pohon yang tinggi, dan kemudian makan daun-daunan yang ada di atas pohon tersebut. Dari atas pohon tersebut belalang dapat melihat satu desa di kejauhan yang kelihatannya indah dan sejuk. Timbul satu keinginan di dalam hatinya untuk suatu saat dapat pergi kesana. Suatu hari, saat yang dinantikan itu tibalah. Teman setianya, seekor burung merpati, mengajaknya untuk terbang dan pergi ke desa tersebut. Dengan semangat yang meluap-luap, kedua binatang itu pergi bersama ke desa tersebut. Setelah mendarat mereka mulai berjalan-jalan melihat keindahan desa itu. Akhirnya mereka sampai di suatu taman yang indah berpagar tinggi, yang dijaga oleh seekor anjing besar.

Belalang itu bertanya kepada anjing,
"Siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan disini?"
"Aku adalah anjing penjaga taman ini. Aku dipilih oleh majikanku karena aku adalah anjing terbaik di desa ini" jawab anjing dengan sombongnya. Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati belalang muda.Dia lalu berkata lagi "Hmm, tidak semua binatang bisa kau kalahkan. Aku menantangmu untuk membuktikan bahwa aku bisa mengalahkanmu. Aku menantangmu untuk bertanding melompat, siapakah yang paling tinggi diantara kita". "Baik", jawab si anjing. "Di depan sana ada pagar yang tinggi. Mari kita bertanding, siapakah yang bisa melompati pagar tersebut". Keduanya lalu berbarengan menuju ke pagar tersebut. Kesempatan pertama adalah si anjing. Setelah mengambil ancang-ancang, anjing itu lalu berlari dengan kencang, melompat, dan berhasil melompati pagar yang setinggi orang dewasa tersebut tersebut. Kesempatan berikutnya adalah si belalang muda. Dengan sekuat tenaga belalang tersebut melompat. Namun ternyata kekuatan lompatannya hanya mencapai tiga perempat tinggi pagar tersebut, dan kemudian belalang itu jatuh kembali ke tempatnya semula. Dia lalu mencoba melompat lagi dan melompat lagi, namun ternyata gagal pula.

Si anjing lalu menghampiri belalang dan sambil tertawa berkata ,"Nah belalang, apa lagi yang mau kamu katakan sekarang ? Kamu sudah kalah".
"Belum", jawab si belalang. "Tantangan pertama tadi kamu yang menentukan. Beranikah kamu sekarang jika saya yang menentukan tantangan kedua ?"
"Apapun tantangan itu, aku siap" tukas si anjing. Belalang lalu berkata lagi, "Tantangan kedua ini sederhana saja. Kita berlomba melompat di tempat. Pemenangnya akan diukur bukan dari seberapa tinggi dia melompat, dari diukur dari lompatan yang dilakukan tersebut berapa kali tinggi tubuhnya".
Anjing kembali yang mencoba pertama kali. Dari hasil lompatannya, ternyata anjing berhasil melompat setinggi empat kali tinggi tubuhnya. Berikutnya adalah giliran si belalang. Lompatan belalang hanya setinggi setengah dari lompatan anjing, namun ketinggian lompatan tersebut ternyata setara dengan empat puluh kali tinggi tubuhnya. Dan belalang pun menjadi pemenang untuk lomba yang kedua ini. Kali ini anjing menghampiri belalang dengan rasa kagum. "Hebat. Kamu menjadi pemenang untuk perlombaan kedua ini. Tapi pemenangnya belum ada. Kita masih harus mengadakan lomba ketiga", kata si anjing.

"Tidak perlu", jawab si belalang. "Karena pada dasarnya pemenang dari setiap perlombaan yang kita adakan adalah mereka yang menentukan standard perlombaannya. Pada saat lomba pertama kamu yang menentukan standard perlombaannya dan kamu yang menang. Demikian pula lomba kedua saya yang menentukan, saya pula yang menang. INTINYA ADALAH, KAMU DAN SAYA MEMPUNYAI POTENSI DAN STANDARD YANG BERBEDA TENTANG KEMENANGAN. ADALAH TIDAK BIJAKSANA MEMBANDINGKAN POTENSI KITA DENGAN YANG LAIN. KEMENANGAN SEJATI ADALAH KETIKA DENGAN POTENSI YANG KAMU MILIKI, KAMU BISA MELAMPAUI STANDARD DIRIMU SENDIRI.

REFLECTION :
Rekan-rekan yang terkasih, seberapakah tinggikah anda `melompat' ? Dalam kehidupan, seringkali tanpa sadar kita mencoba membandingkan kemajuan dan perkembangan diri kita dengan standard orang lain. Dan seringkali lebih banyak kekecewaan daripada kebahagiaan yang didapat. Mengapa ? Karena kita masing-masing dilahirkan dengan potensi yang berbeda, dengan bakat yang berbeda, dalam lingkungan yang berbeda, dan cara pandang yang berbeda tentang kehidupan. Cara yang tepat untuk mengukur seberapa jauh diri kita telah berkembang dan maju, adalah membandingkan diri kita saat ini dengan diri kita dimasa lalu. Apakah anda hari ini lebih kaya dibanding setahun yang lalu ? Apakah anda hari ini lebih bisa mengontrol emosi dibanding bulan lalu ? Apakah anda hari ini lebih sehat dibanding kemarin ? Apakah anda hari ini lebih bijaksana dibanding setahun yang lalu ? Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain, namun kemenangan atas diri sendiri.

Buat diri anda hari ini selalu lebih baik dari hari kemarin.
Selamat Pagi dan selamat bekerja serta sukses untuk anda.

Kisah Motivasi Part I

Orang Jepang sejak lama menyukai ikan segar. Tetapi tidak banyak ikan
yang tersedia di perairan yang dekat dengan Jepang dalam beberapa
dekade ini.

Jadi untuk memberi makan populasi Jepang, kapal-kapal penangkap ikan
bertambah lebih besar dari sebelumnya. Semakin jauh para nelayan
pergi, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membawa hasil
tangkapan itu ke daratan. Jika perjalanan pulang mencapai beberapa
hari, ikan tersebut tidak segar lagi. Orang Jepang tidak menyukai
rasanya. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan perikanan memasang
freezer di kapal mereka. Mereka akan menangkap ikan dan langsung
membekukannya di laut.

Freezer memungkinkan kapal-kapal nelayan untuk pergi semakin jauh dan
lama. Namun, orang Jepang dapat merasakan perbedaan rasa antara ikan
segar dan beku, dan mereka tidak menyukai ikan beku. Ikan beku
harganya menjadi lebih murah. Sehingga perusahaan perikanan memasang
tangki-tangki penyimpan ikan di kapal mereka. Para nelayan akan
menangkap ikan dan langsung menjejalkannya ke dalam tangki hingga
berdempet-dempetan. Setelah selama beberapa saat saling bertabrakan,
ikan-ikan tersebut berhenti bergerak.

Mereka kelelahan dan lemas, tetapi tetap hidup. Namun, orang Jepang
masih tetap dapat merasakan perbedaannya. Karena ikan tadi tidak
bergerak selama berhari-hari, mereka kehilangan rasa ikan segarnya.
Orang Jepang menghendaki rasa ikan segar yang lincah, bukan ikan yang
lemas.

Bagaimanakah perusahaan perikanan Jepang mengatasi masalah ini?
Bagaimana mereka membawa ikan dengan rasa segar ke Jepang?

Jika anda menjadi konsultan bagi industri perikanan, apakah yang anda
rekomendasikan?

Begitu anda mencapai tujuan-tujuan anda, seperti mendapatkan jodoh -
memulai perusahaan yang sukses - membayar hutang-hutang anda - atau
apapun, anda dapat kehilangan gairah anda. Anda tidak perlu bekerja
demikian keras sehingga anda bersantai. Anda mengalami masalah yang
sama dengan para pemenang lotere yang menghabiskan uang mereka,
pewaris kekayaan yang tidak pernah tumbuh dewasa, dan para ibu rumah
tangga jemu yang kecanduan obat-obatan resep.

Seperti masalah ikan di Jepang tadi, solusi terbaiknya sederhana. Hal
ini diamati oleh L. Ron Hubbard di awal 1950-an. "Orang berkembang,
anehnya, hanya dalam kondisi lingkungan yang menantang" -L. Ron
Hubbard.

Keuntungan dari sebuah Tantangan:

Semakin cerdas, tabah dan kompeten diri anda, semakin anda menikmati
masalah yang rumit. Jika takarannya pas, dan anda terus menaklukan
tantangan tersebut, anda akan bahagia. Anda akan memikirkan
tantangan-tantangan tersebut dan merasa bersemangat. Anda tertarik
untuk mencoba solusi-solusi baru. Anda senang. Anda hidup!

Bagaimana Ikan Jepang Tetap Segar?

Untuk menjaga agar rasa ikan tersebut tetap segar, perusahaan
perikanan Jepang tetap menyimpan ikan di dalam tangki. Tetapi kini
mereka memasukkan seekor ikan hiu kecil ke dalam masing-masing
tangki. Memang ikan hiu memakan sedikit ikan, tetapi kebanyakan ikan
sampai dalam kondisi yang sangat hidup. Ikan-ikan tersebut
tertantang.

Renungan :

Jangan menghindari tantangan, melompatlah ke dalamnya dan
taklukanlah. Nikmatilah permainannya. Jika tantangan anda terlalu
besar atau terlalu banyak, jangan menyerah. Kegagalan jangan membuat
anda lelah, sebaliknya, atur kembali strategi.

Temukanlah lebih banyak keteguhan, pengetahuan, dan bantuan.
Jika anda telah mencapai tujuan anda, rencanakanlah tujuan yang lebih
besar lagi. Begitu kebutuhan pribadi atau keluarga anda terpenuhi,
berpindahlah ke tujuan untuk kelompok anda, masyarakat, bahkan umat
manusia. Jangan ciptakan kesuksesan dan tidur di dalamnya. Anda
memiliki sumber daya, keahlian, dan kemampuan untuk membuat
perubahan.

Jadi, masukkanlah seekor ikan hiu di tangki anda dan lihat seberapa
jauh yang dapat anda lakukan dan capai!

coba dipahami.... jgn males baca yah

TEBUSAN SANG KHALIFAH

tebusan sang khalifah

sudah lama khalifah umar bin khatab pergi ke syiria.dan karna itulah dia ingin mengetahui keadaan rakyatnya selama di tinggalkan secara langsung . khalifah umar lantas berpakaian seperti penduduk biasa dan berjalan menyusuri kampung2 sendirian tanpa di temani sahabat yang lain.dalam perjalanannya sang khalifah mendatangi rumah yang mungkin pantas di sebut gubug yang di huni seorang nenek tua
umar mengucapkan salam
"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"
"waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh" jawab sang penghuni rumah
setelah itu umar masuk
"bagaimana kabarnya umar , khalifah kita ?" tanya umar berbasa-basi
"yang kutahu dia sudah pulang dari syiria dengan selamat"
"apa yang nenek tahu tentang umar ?"
"semoga ALLAH tidak memberikan ganjaran yang baik untuknya !!"
mendengar jawaban itu terkejutlah umar
"mengapa nenek bisa mengatakan demikian ?" tanya umar
"khalifah itu sangat jauh dari rakyat kecil , selama dia memimpin , amirul mukminin itu tidak pernah datang ke gubug ku"
"tapi bagaimana dia tahu keadaanmu di tempat yang terpencil ini ?"
"subhanallah bagaimana dia menjadi pemimpin jika keadaan rakyatnya dia tidak tahu ?dan bukankah sudah menjadi tugas dan kewajibanya sebagai khalifah memperhatikan rakyatnya dimanapun berada?"
dalam hati umar berkata "celakalah kau umar ,ternyata ada rakyatmu yang merasa teraniaya olehmu"
umar serasa ingin menangis
"nek ! katakan padaku berapa aku harus menebus dosa umar kepadamu .jika kau merasa teraniaya olehnya aku bersedia membayarmu 25 dirham atas dosa yang di lakukan olehnya!"
"kamu jangan bercanda" kata nenek itu
"tidak ! terimalah sebagai tebusan atas hakmu yang telah didzalimi oleh khalifah . aku kasihan jika khalifah kita harus menanggung dosa di akhirat !"
karna terus di desak akhirnya nenek itu mau menerima
"demi ALLAH engkau sungguh baik hati"
bersamaan dengan itu kebetulan ali bin abithalib dan abdullah bin mas'ud lewat dan melihat khalifah umar di rumah nenek itu lalu memberi salam
"assalamualaikum ya amirul mukminin"
mendengar salam ali , sang nenek terkejut , takut bercampur malu . tak di sangka orang yang diajaknya mengecam khalifah umar ternyata adalah khalifah itu sendiri
"masyaallah , ampun beribu ampun ya amiruil mukminin , maafkan hamba yang tua ini karna telah berani memaki-maki anda" kata nenek dengan takut
"tidak nek , justru saya bersyukur karna nenek telah membuka mata hati saya. semoga ALLAH memberi restu kepada mu

Sabtu, 28 Maret 2009

Siapakah iman yg paling menakjubkan?

suatu ketika setelah sholat subuh Rasulullah berbalik badan menghadap kepada para sahabatnya dan beliau bertanya :

"Tahukah kalian siapakah yang imannya paling menakjubkan?"

maka para sahabat menjawab :

"para malaikat"

Rasul menjawab : "bagaimana mungkin para malaikat tidak beriman sedangkan mereka melihat kekuasaan Allah secara langsung..."

lalu sahabat menjawab lagi : "kalau begitu yang imannya paling menakjubkan adalah para nabi dan Rasul"

Rasul menjawab : "bagaimana mungkin para nabi dan rasul tidak beriman sedangkan wahyu Allah turun atas mereka..."

maka para sahabat menjawab lagi : "jika begitu yang imannya paling menakjubkan adalah sahabat2 para nabi dan rasul"

Rasul menjawab : "bagaimana mungkin para sahabat nabi tidak beriman sedangkan nabi berada ditengah2 mereka dan mereka melihat mukjizat2:"

maka sahabat bertanya : "kalau begitu siapakah yang imannya palin menakjubkan Wahai Rasulullah"

Maka Rasulullah menjawab "yang imannya paling menakjubkan adalah orang2 yang datang setelah kalian... mereka tidak pernah melihatku tetapi mereka percaya kepada apa yang aku bawa, mereka tidak pernah berjumpa denganku tetapi mereka menerimaku, mereka tidak pernah berbicara denganku tetapi mereka membelaku sebagaimana kalian membelaku... mereka hanya menemukan tulisan dan mereka beriman kepada tulisan itu.. Sungguh aku rindu kepada saudara2ku itu

Sabtu, 21 Maret 2009

Hati Ibarat Rumah

Ada tiga macam rumah, Pertama Rumah raja, di dalamnya ada simpanannya, tabungannya serta perhiasannya. Kedua Rumah hamba, di dalamnya ada simpanan, tabungan dan perhiasan yang tidak seperti yang dimiliki seorang raja. Dan ketiga adalah Rumah kosong, tidak ada isinya.

Jika datang seorang pencuri, rumah mana yang akan dimasukinya?

Apabila anda menjawab, ia akan masuk rumah yang kosong, tentu suatu hal yang tidak masuk akal, karena rumah kosong tidak ada barang yang bisa dicurinya.
Karena itulah dikatakan kepada Ibnu Abbas Radhiallahu 'anhu, bahwa ada orang-orang Yahudi mengklaim bahwa di dalam shalat, mereka 'tidak pernah terganggu', Maka Ibnu Abbas berkata: "Apakah yang bisa dikerjakan oleh syetan dalam rumah yang sudah rusak?"

Bila jawaban anda adalah: "Pencuri itu akan masuk rumah raja." Hal tersebut bagaikan sesuatu yang hampir mustahil, karena tentunya rumah raja dijaga oleh penjaga dan tentara, sehingga pencuri tidak bisa mendekatinya.

Bagaimana mungkin pencuri tersebut mendekatinya sementara para penjaga dan tentara senantiasa siap siaga di sekitar raja?

Sekarang tinggal rumah ketiga, maka hendaklah orang-orang berakal memperhatikan permisalan ini sebaik-baiknya, dan menganalogikannya (rumah) dengan hati, karena inilah yang dimaksudkannya.

Hati yang kosong dari kebajikan, yaitu hati orang-orang kafir dan munafik, adalah rumah setan, yang telah menjadikannya sebagai benteng bagi dirinya dan sebagai tempat tinggalnya. Maka adakah rangsangan untuk mencuri dari rumah itu sementara yang ada didalamnya hanyalah peninggalan setan,simpanannya dan gangguannya? (rumah ketiga).

Hati yang telah dipenuhi dengan kekuasaan Allah Subhanahu wa ta'ala dan keagungan-Nya, penuh dengan kecintaanNya dan senantiasa dalam penjagaan-Nya dan selalu malu darinya, Syetan mana yang berani memasuki hati ini? Bila ada yang ingin mencuri sesuatu darinya, apa yang akan dicurinya? (rumah pertama).
Hati yang di dalamnya ada tauhid Allah, mengerti tentang Allah, mencintaiNya, dan beriman kepadaNya, serta membenarkan janjiNya, Namun di dalamnya ada pula syahwat, sifat-sifat buruk, hawa nafsu dan tabiat tidak baik.Hati ini ada diantara dua hal. Kadang hatinya cenderung kepada keimanan, ma'rifah dan kecintaan kepada Allah semata, dan kadang condong kepada panggilan syetan, hawa nafsu dan tabiat tercela.(rumah kedua)

Sabtu, 14 Maret 2009

KISAH ABU MUHAMMAD DAN SEORANG FAKIR

Sore itu abu muhammad pergi ke masjid untuk menunaikan sholat ashar. tak lama berselang datanglah seorang pemuda yang nampak dari pakaian dan wajahnya adalah seorang yang fakir. pemuda ini lalu sholat di samping abu muhammad .

setelah selesai sholat pemuda itu duduk dengan bersedeku dan menunggu sholat magrib. tiba waktu magrib , abu muhammad dan pemuda itu kembali sholat magrib dan setelah selesai sholat pemuda itu pun kembali duduk seperti semula.

tiba tiba datang utusan raja yang mencari abu muhammad

"andakah yang bernama abu muhammad?" tanya utusan itu
"ya , sayalah abu muhammad , ada apakah gerangan anda mencari saya?" tanya abu muhammad menimpali
"raja hendak mengundangmu malam ini untuk makan di istana , bisakah anda?"
"jika raja yang mengundangku tentu aku tak akan menolak "

ketika berjalan hendak meninggalkan masjid , abu muhammad menghampiri pemuda fakir

"maukah kamu ku ajak untuk makan bersama raja ?" tanya abu muhammad
"tidak , terima kasih ! jika anda berkenan , bolehkan aku minta surbanmu untuk kugunakan selimut agar tubuhku merasa hangat?"

namun bukannya memberi , abu muhammad hanya mengrenyitkan dahi saja sembari berlalu tanpa mengucapkan sepatah katapun

di istana , abu muhammad berpesta dengan raja dan tak mengingat lagi tentang pemuda itu. selesai berpesta , abu muhammad kembali ke masjid lagi untuk sholat isya . selesai sholat ,di lihatnya pemuda itu tidur nampaknya kedinginan.namun tanpa perasaan abu muhammad malah menggelar surbanya untuk dipakai tidur sendiri.

dalam tidur abu muhammad bermimpi bertemu rasulullah dan rombongan para nabi . abu muhammad lalu mngucapkan salam namun rasul tak mengindahkan tanda hatinya tak berkenan

abu muhammad lalu berkata " ya rasul salah apakah hamba sampai anda memalingkan muka dari hamba?"
rasul lalu menjawab " telah datang seorang umatku yang meminta sesuatu darimu , tapi kau malah mengacuhkannya"

mendengar perkataan rasul , gemeterlah tubuh abu muhammad , dia terbangun lalu mendengar suara langkah kaki seseorang.

dilihatnya pemuda itu sudah tidak ada di tempat semula lalu abu muhammad setengah berlari mengejar pemuda itu sambil berseru

"hai anak muda berhenti, ini kuberikan surbaku yang kau minta"

"tidak perlu ! ketika seorang fakir yang meminta sesuatu darimu , kau mengacuhkan .dan kau memberikannya setelah di minta 142 nabi"

pemuda itu lalu menghilang dalam kegelapan meninggalkan abu muhammad yang hanya bisa diam terpaku.

NABI MUSA DENGAN PENZINA

Pada suatu petang yang tenang kelihatan seorang wanita berjalan terhuyung-hayang. Pakaiannya serba hitam menandakan bahawa ia berada dalam kedukaan dan kesedihan. Dia melangkah terseret-seret menuju ke tempat kediaman Nabi Musa. Diketuk pintunya perlahan-lahan sambil mengucapkan salam.

Maka terdengarlah jawapan dari dalam, "sila masuk".

Wanita cantik itu lalu masuk sambil kepalanya terus tertunduk. Air matanya berlinangan sambil ia berkata: "Wahai, Nabi Allah tolonglah saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya."

"Apakah dosamu, hai wanita ayu?" tanya Nabi Musa terkejut.

"Sungguh sukar, untuk saya katakan," jawab wanita itu.

"Katakanlah. Jangan ragu-ragu," desak Nabi Musa.

Maka perempuan itu berkata dengan tersekat-sekat: "Saya...saya telah berzina."

Kepala Nabi Musa terangkat. Hatinya terkejut.

Perempuan itu meneruskan kata-kata,"Dari penzinaan itu saya pun hamil. Satelah anak itu lahir. Saya terus..cekik sampai mati."

Nabi Musa merah matanya. Dengan nada marah ia mengherdik: "Perempuan si*al! Keluar kamu dari sini agar bala Allah tidak jatuh ke dalam rumahku kerana perbuatan mu. Pergi!" teriak Nabi Musa sambil mengalih matanya kearah lain.

Perempuan berwajah sayu itu dengan hati bagaikan kaca jatuh ke batu, hancur luluh, bangkit dan melangkah keluar dari kediaman Nabi Musa. Tak tahu, mana hendak mengadu lagi.Bahkan, dia tak tahu ke mana arah yang harus ditujuinya. Bila seorang Nabi sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain akan menerimanya? Tergambar olehnya betapa besar dosanya. Betapa jahat perbuatannya.

Setelah wanita itu meninggalkan kediaman Nabi Musa. Malaikat Jibril turun menemui Nabi Musa dan bertanya: "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang mahu bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?"

Nabi Musa terperanjat. Dosa apakah yang lebih besar dari kehinaan wanita penzina dan pembunuh itu?

Lalu Nabi Musa bertanya dengan perasaan ingin tahu kapada Malaikat Jibril. "Betulkah ada dosa yang lebih besar dari dosa perempuan yang hina itu."

"Ada," jawab Jibril dengan tegas."Dosa apakah itu? "tanya Nabi Musa semakin ingin tahu.

"Orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu lebih besar dosanya daripada seribu kali berzina." jawab Jibril.

Setelah mendengar penjelasan itu, Nabi Musa kemudian memanggil semula wanita itu mengadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusyuk untuk berdoa memohonkan keampunan kapada Allah terhadap perempuan itu.

MUTIARA HIKMAH

1. Jangan meninggalkan sembayang dengan sengaja.

2. Tuhan pasti menerima taubat orang yang bertaubat dan menyesali dosanya dengan bersungguh-sungguh.

Ahli Taat Dan Ahli Maksiat

Diriwayatkan dari abu Hurairah Rodhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Pada zaman Bani Israil dahulu, hidup dua orang laki-laki yang berbeda karakternya. Yang satu suka berbuat dosa dan yang lainnya rajin beribadah. Setiap kali orang yang ahli ibadah ini melihat temannya berbuat dosa, ia menyarankan untuk berhenti dari perbuatan dosanya.

Suatu kali orang yang ahli ibadah berkata lagi, "Berhentilah dari berbuat dosa."
Dia menjawab, "Jangan pedulikan aku, terserah Allah akan memperlakukan aku bagaimana. Memangnya engkau diutus Allah untuk mengawasi apa yang aku lakukan."

Laki-laki ahli ibadah itu menimpali, "Demi Allah, dosamu tidak akan diampuni olehNya atau kamu tidak mungkin dimasukkan ke dalam surga Allah."

Kemudian Allah mencabut nyawa kedua orang itu dan mengumpulkan keduanya di hadapan Allah Rabbul 'Alamin. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada lelaki ahli ibadah, "Apakah kamu lebih mengetahui daripada Aku? Ataukah kamu dapat merubah apa yang telah berada dalam kekuasaan tanganKu." Kemudian kepada ahli maksiat Allah berfirman, "Masuklah kamu ke dalam surga berkat rahmatKu." Sementara ahli ibadah dikatakan, "Masukkan orang ini ke neraka."

Dari kisah diatas kita dapat mengambil pelajaran untuk tidak menjadi seseorang yang memastikan orang, kelompok atau golongan lain sebagai penghuni neraka atau surga karena seseorang yang melakukannya berarti telah mengklaim dirinya memiliki sifat ketuhanan.

KISAH NERAKA JAHANNAM

Dikisahkan dalam sebuah hadist bahwa sesungguhnya neraka jahannam itu adalah hiam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala. Dan ia memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70.000 gunung, pada setiap gunung itu memiliki 70.000 lereng dari api dan pada setiap lereng itu terdapat 70.000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat 70.000 lembah dari api.

Dikisahkan dalam hadist tersebut bahwa pada setiap lembah tersebut terdapat 70.000 gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70.000 kamar dari api. Pada setiap kamar itu terdapat 70.000 ular dan 70.000 kalajengking, dan dikisahkan dari hadist itu bahwa setiap kalajengking itu mempunyai 70.000 ekor. Dan setiap ekor memiliki 70.000 ruas. Pada setiap ruas kalajengking tersebut ia mempunyai 70.000 qullah bisa.

Dalam hadist yang sama menerangkan bahwa pada hari kiamat nanti akan dibuka penutup neraka jahannam, maka sekali saja pintu neraka terbuka, akan keluarlah asap datang mengepung mereka disebelah kiri, lalu datang pula sebuah kumpulan asap mengepung mereka disebelah hadapan muka mereka, serta datang kumpulan asap mengepung di atas kepala dan di belakang mereka. Dan mereka (Jin dan Manusia) apabila terpandang akan asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, “Ya Tuhan kami, selamatkanlah”

Diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda : “Akan didatangkan pada hari kiamat itu neraka jahannam, dan neraka jahannam itu mempunyai 70.000 kendali, dan pada setiap kendali itu ditarik oleh 70.000 malaikat, dan berkenaan dengan malaikat penjaga neraka itu besarnya ada diterangkan oleh Allah SWT dalam surat At-Tahrim ayat 6 yang bunyinya : “Sedang penjaganya Malaikat-malaikat yang kasar lagi Keras”

Setiap malaikat apa yang ada diantara pundaknya adalah jarak perjalanan setahun dan setiap satu dari mereka itu mempunyai kekuatan yang mana kalau ia memukul gunung dengan pemukul yang ada padanya, maka niscaya akan hancur lebur gunung tersebut. Dengan satu kali pukulan saja ia akan membenamkan 70.000 orang ke dalam neraka Jahannam.

KISAH BUMI DAN LANGIT

Adapun peristiwa Iisra Mi’raj adalah karena bumi merasa bangga dengan langit. Dia berkata kepada langit, “ Hai langit, aku lebih baik dari kamu karena Allah SWT telah menghias aku dengan berbagai-bagai Negara, beberapa laut, sungai-sungai, tanam-tanaman, beberapa gunung, dan lain-lain.

Maka berkata langit, “Hai bumi, aku juga lebih elok daripadamu karena matahari, bulan, bintang-bintang, beberapa falah, buruj, ‘arasy, kursi dan syurga ada padaku.

Berkata bumi, “hai langit, ditempatku ada rumah yang dikunjungi dan untuk bertawaf para nabi, para utusan dan arwah para wali dan solihin (orang-orang yang baik)”

Berkata lagi bumi, “hai langit, sesungguhnya pemimpin para nabi dan utusan bahkan sebagai penutup para nabi dan kekasih Allah seru sekalian alam, seutama-utamanya segala wujud yang paling sempurna itu tinggal di tempatku. Dan dia menjalankan syariatnya juga ditempatku”.

Langit tidak dapat berkata apa-apa, apabila bumi berkata demikian. Langit mendiamkan diri dan dia mengadap Allah SWT dengan berkata, “Ya Allah, Engkau telah mengabulkan permintaan orang yang tertimpa bahaya, apabila mereka berdo’a kepada-Mu. Aku tidak dapat menjawab soalan bumi, oleh itu aku minta kepada-Mu ya Allah supaya Muhammad Engkau naikkan kepadaku (langit) sehingga aku menjadi mulia dengan kebagusannya dan berbangga”.

Lalu Allah SWT mengabulkan permintaan langit, kemudian Allah SWT memberi wahyu kepada Jibril AS pada malam tanggal 27 rajab, “Janganlah engkau (Jibril) bertasbih pada malam ini dan engkau Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini”

Jibril AS bertanya ,”Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?”

Allah SWT berfirman, maksudnya, “tidak, wahai Jibril. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu”

Kemudian Jibril AS pun pergi dan dia melihat 40.000 buraq sedang bersenang-senang di taman syurga dan diwajah masing-masing terdapat nama Muhammad. Diantara Buraq-buraq itu, Jibril AS melihat seekor buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibril AS menghampiri buraq itu lalu bertanya, “mengapa engkau menangis ya buraq?”

Berkata buraq, “Ya Jibril sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 tahun, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mau makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar api kerinduan.”

Berkata Jibril AS, “aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu”
Kemudian Jibril AS memakaikan pelana dan kekang pada buraq itu dan membawanya kepada Nabi Muhammad SAW.
Wallahu’alam.

Buraq yang diceritakan inilah yang membawa Rasulullah SAW dalam perjalanan Isra Mi’raj

PEMUDA BERIBU-BAPAKAN BABI

Nabi Musa adalah satu-satunya nabi yang bisa berbicara terus dengan Allah SWT. Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke atas bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan berbicara dengan Allah SWT. Nabi Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lainnya.

Suatu hari nabi musa telah bertanya kepada Allah SWT. “Ya Allah. Siapakah orang di syurga nanti yang akan berjiran (mgkn maksud berjiran disini adalah bersama) dengan aku?”

Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta alamat tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawaban, maka Nabi Musa turun dari bukit Tursina dan terus berjalan mengikuti tempat yang baru saja diberitahu. Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat yang dimaksud.

Dengan pertolongan beberapa orang penduduk di situ, beliau berhasil bertemu dengan orang tersebut. Setelah memberi salam beliau dipersilahkan masuk dan duduk diruang tamu.

Tuan rumah itu tidak melayani Nabi Musa. Dia masuk ke dalam kamar dan melakukan sesuatu didalam. Tak lama kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Babi itu di tuntunnya dengan hati-hati. Nabi Musa terkejut melihatnya. “ada apa ini?” kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh keheranan.

Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu di lap sampai kering serta dipeluk cium kemudian diantarkan kembali ke dalam kamar. Tidak lama kemudian dia keluar lagi dengan membawa pula babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan dibersihkan, kemudian dilap hingga kering dan diciumnya dengan kasih saying. Babi itu kemudian diantarnya kembali ke kamarnya.

Selesai pekerjaannya barulah dia melayani Nabi Musa. “Wahai saudara! Apa agama kamu?”. “Aku agama Tauhid!”, jawab pemuda itu yaitu agama Islam. “lalu, kenapa kau memelihari babi? Kita tidak boleh berbuat begitu!”, kata Nabi Musa

“Wahai tuan hamba”. Kata pemuda itu, “sebenarnya kedua babi itu adalah ibu dan bapak kandungku. Oleh karena mereka telah melakukan dosa besar. Allah telah menjadikan rupa mereka menjadi babi yang jelek rupanya. Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajibanku sebagai anak. Sehari-hari aku berbakti kepada kedua ibu bapakku seperti apa yang tuan lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah berubah menjadi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.” Sambungnya.

“setiap hari aku berdo’a kepada Allah agar mereka diampuni. Aku memohon supaya Allah merubah wajah mereka menjadi manusia yang sebenarnya. Tetapi Allah masih belum memakbulkannya” tambah pemuda itu lagi.

Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa as. “Wahai Musa, inilah orang yang akan berjiran dengan kamu disyurga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepada kedua ibu bapaknya. Ibu bapaknya yang sudah buruk rupa, dengan rupa babi pun dia berbakti juga. Oleh itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak sholeh disisi Kami.”

Allah juga berfirman yang mana maksudnya .”Oleh karena dia telah berada di maqam anak yang sholeh disisi Kami, maka Kami angkat dosanya. Tempat kedua ibu bapaknya yang kami sediakan didalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam syurga”

Itulah berkat anak yang sholeh. Do’a anak yang sholeh dapat menebus dosa ibu bapak yang akan masuk ke dalam neraka pindah ke syurga. Ini semua terjadi dengan syarat dia berbakti kepada ibu bapaknya. Walaupun rupa ayah ibunya seperti babi. Mudah-mudahan ibu bapak kita mendapat tempat yang baik diakhirat kelak.

Walau bagaimanapun buruk sekali perangai kedua ibu bapak kita itu bukan urusan kita. Tugas kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih saying, sebagaimana mereka menjaga kita di waktu kita kecil hingga dewasa.

Walau banyak sekalipun dosa yang mereka lakukan, itu juga bukanlah urusan kita. Tugas kita hanya meminta ampun kepada Allah SWT agar kedua ibu bapak kita diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT.

Do’a anak yang sholeh akan mendapat tempat yang baik di akhirat. Ini lah yang dinanti-nantikan oleh para ibu bapak di alam kubur.

Arti sayang seorang anak kepada ibu bapaknya bukan melalui uang rupiah/dollar/dsb tetapi sayang seorang anak pada ibu bapaknya ialah dengan do’anya supaya kedua ibu bapaknya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah.

Keajaiban Al-Qur'an dalam Fisika

Rahasia Besi
Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut:

"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25)

Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.

Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.

Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.

Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.

Penciptaan yang Berpasang-pasangan
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (Al Qur'an, 36:36)

Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

"…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian "dikirim ke bumi", persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur'an diturunkan. (http://www.2think.org/nothingness.html, Henning Genz – Nothingness: The Science of Empty Space, s. 205)

Relativitas Waktu
Kini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.

Tapi ada perkecualian; Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:

"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)

Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:

"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114)

Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al Qur'an, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al Qur'an adalah Kitab Suci

KELUARGA SAID YANG SYAHID

Hari itu Nasibah tengah berada di dapur. Suaminya, Said tengah beristirahat di kamar tidur. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh bagaikan gunung-gunung batu yang runtuh. Nasibah menebak, itu pasti tentara musuh. Memang, beberapa hari ini ketegangan memuncak di sekitar Gunung Uhud.

Dengan bergegas, Nasibah meninggalkan apa yang tengah dikerjakannya dan masuk ke kamar. Suaminya yang tengah tertidur dengan halus dan lembut dibangunkannya.
“Suamiku tersayang,” Nasibah berkata,
“aku mendengar suara aneh menuju Uhud. Barang kali orang-orang kafir telah menyerang.”

Said yang masih belum sadar sepenuhnya, tersentak. Ia menyesal mengapa bukan ia yang mendengar suara itu. Malah istrinya. Segera saja ia bangkit dan mengenakan pakaian perangnya. Sewaktu ia menyiapkan kuda, Nasibah menghampiri. Ia menyodorkan sebilah pedang kepada Said.

“Suamiku, bawalah pedang ini. Jangan pulang sebelum menang….”

Said memandang wajah istrinya. Setelah mendengar perkataannya seperti itu, tak pernah ada keraguan baginya untuk pergi ke medan perang. Dengan sigap dinaikinya kuda itu, lalu terdengarlah derap suara langkah kuda menuju utara. Said langsung terjun ke tengah medan pertempuran yang sedang berkecamuk. Di satu sudut yang lain, Rasulullah melihatnya dan tersenyum kepadanya. Senyum yang tulus itu makin mengobarkan keberanian Said saja.

Di rumah, Nasibah duduk dengan gelisah. Kedua anaknya, Amar yang baru berusia 15 tahun dan Saad yang dua tahun lebih muda, memperhatikan ibunya dengan pandangan cemas. Ketika itulah tiba-tiba muncul seorang pengendara kuda yang nampaknya sangat gugup.

“Ibu, salam dari Rasulullah,” berkata si penunggang kuda,
“Suami Ibu, Said baru saja gugur di medan perang. Beliau syahid…”

Nasibah tertunduk sebentar, “Inna lillah…..” gumamnya,
“Suamiku telah menang perang. Terima kasih, ya Allah.”

Setelah pemberi kabar itu meninggalkan tempat itu, Nasibah memanggil Amar. Ia tersenyum kepadanya di tengah tangis yang tertahan,
“Amar, kaulihat Ibu menangis? Ini bukan air mata sedih mendengar ayahmu telah syahid. Aku sedih karena tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan pagi para pejuang Nabi. Maukah engkau melihat ibumu bahagia?”

Amar mengangguk. Hatinya berdebar-debar.

“Ambilah kuda di kandang dan bawalah tombak. Bertempurlah bersama Nabi hingga kaum kafir terbasmi.”

Mata amar bersinar-sinar. “Terima kasih, Ibu. Inilah yang aku tunggu sejak dari tadi. Aku was-was seandainya Ibu tidak memberi kesempatan kepadaku untuk membela agama Allah.”

Putra Nasibah yang berbadan kurus itu pun segera menderapkan kudanya mengikut jejak sang ayah. Tidak tampak ketakutan sedikitpun dalam wajahnya. Di depan Rasulullah, ia memperkenalkan diri. “Ya Rasulullah, aku Amar bin Said. Aku datang untuk menggantikan ayah yang telah gugur.”

Rasul dengan terharu memeluk anak muda itu. “Engkau adalah pemuda Islam yang sejati, Amar. Allah memberkatimu….”

Hari itu pertempuran berlalu cepat. Pertumpahan darah berlangsung sampai sore. Pagi-pagi seorang utusan pasukan islam berangkat dari perkemahan mereka meunuju ke rumah Nasibah. Setibanya di sana, perempuan yang tabah itu sedang termangu-mangu menunggu berita,
“Ada kabar apakah gerangan kiranya?” serunya gemetar ketika sang utusan belum lagi membuka suaranya, “apakah anakku gugur?”

Utusan itu menunduk sedih, “Betul….”

“Inna lillah….” Nasibah bergumam kecil. Ia menangis.

“Kau berduka, ya Ummu Amar?”

Nasibah menggeleng kecil. “Tidak, aku gembira. Hanya aku sedih, siapa lagi yang akan kuberangkatan? Saad masih kanak-kanak.”

Mendegar itu, Saad yang tengah berada tepat di samping ibunya, menyela,
“Ibu, jangan remehkan aku. Jika engkau izinkan, akan aku tunjukkan bahwa Saad adalah putra seorang ayah yang gagah berani.”

Nasibah terperanjat. Ia memandangi putranya. “Kau tidak takut, nak?”

Saad yang sudah meloncat ke atas kudanya menggeleng yakin. Sebuah senyum terhias di wajahnya. Ketika Nasibah dengan besar hati melambaikan tangannya, Saad hilang bersama utusan itu.

Di arena pertempuran, Saad betul-betul menunjukkan kemampuannya. Pemuda berusia 13 tahun itu telah banyak menghempaskan banyak nyawa orang kafir. Hingga akhirnya tibalah saat itu, yakni ketika sebilah anak panah menancap di dadanya. Saad tersungkur mencium bumi dan menyerukan, “Allahu akbar!”

Kembali Rasulullah memberangkatkan utusan ke rumah Nasibah. Mendengar berita kematian itu, Nasibah meremang bulu kuduknya.
“Hai utusan,” ujarnya, “Kausaksikan sendiri aku sudah tidak punya apa-apa lagi. Hanya masih tersisa diri yang tua ini. Untuk itu izinkanlah aku ikut bersamamu ke medan perang.”

Sang utusan mengerutkan keningnya. “Tapi engkau perempuan, ya Ibu….”

Nasibah tersinggung, “Engkau meremehkan aku karena aku perempuan? Apakah perempuan tidak ingin juga masuk surga melalui jihad?”

Nasibah tidak menunggu jawaban dari utusan tersebut. Ia bergegas saja menghadap Rasulullah dengan kuda yang ada. Tiba di sana, Rasulullah mendengarkan semua perkataan Nasibah. Setelah itu, Rasulullah pun berkata dengan senyum.
“Nasibah yang dimuliakan Allah. Belum waktunya perempuan mengangkat senjata. Untuk sementra engkau kumpulkan saja obat-obatan dan rawatlah tentara yang luka-luka. Pahalanya sama dengan yang bertempur.”

Mendengar penjelasan Nabi demikian, Nasibah pun segera menenteng tas obat-obatan dan berangkatlah ke tengah pasukan yang sedang bertempur. Dirawatnya mereka yang luka-luka dengan cermat. Pada suatu saat, ketika ia sedang menunduk memberi minum seorang prajurit muda yang luka-luka, tiba-tiba terciprat darah di rambutnya. Ia menegok. Kepala seorang tentara Islam menggelinding terbabat senjata orang kafir.

Timbul kemarahan Nasibah menyaksikan kekejaman ini. Apalagi waktu dilihatnya Nabi terjatuh dari kudanya akibat keningnya terserempet anak panah musuh, Nasibah tidak bisa menahan diri lagi. Ia bangkit dengan gagah berani. Diambilnya pedang prajurit yang rubuh itu. Dinaiki kudanya. Lantas bagai singa betina, ia mengamuk. Musuh banyak yang terbirit-birit menghindarinya. Puluhan jiwa orang kafir pun tumbang. Hingga pada suatu waktu seorang kafir mengendap dari belakang, dan membabat putus lengan kirinya. Ia terjatuh terinjak-injak kuda.

Peperangan terus saja berjalan. Medan pertempuran makin menjauh, sehingga Nasibah teronggok sendirian. Tiba-tiba Ibnu Mas’ud mengendari kudanya, mengawasi kalau-kalau ada korban yang bisa ditolongnya. Sahabat itu, begitu melihat seonggok tubuh bergerak-gerak dengan payah, segera mendekatinya. Dipercikannya air ke muka tubuh itu. Akhirnya Ibnu Mas’ud mengenalinya, “Istri Said-kah engkau?”

Nasibah samar-sama memperhatikan penolongnya. Lalu bertanya, “bagaimana dengan Rasulullah? Selamatkah beliau?”

“Beliau tidak kurang suatu apapun…”

“Engkau Ibnu Mas’ud, bukan? Pinjamkan kuda dan senjatamu kepadaku….”

“Engkau masih luka parah, Nasibah….”

“Engkau mau menghalangi aku membela Rasulullah?”

Terpaksa Ibnu Mas’ud menyerahkan kuda dan senjatanya. Dengan susah payah, Nasibah menaiki kuda itu, lalu menderapkannya menuju ke pertempuran. Banyak musuh yang dijungkirbalikannya. Namun, karena tangannya sudah buntung, akhirnya tak urung juga lehernya terbabat putus. Rubuhlah perempuan itu ke atas pasir. Darahnya membasahi tanah yang dicintainya.

Tiba-tiba langit berubah hitam mendung. Padahal tadinya cerah terang benderang. Pertempuran terhenti sejenak. Rasul kemudian berkata kepada para sahabatnya,
“Kalian lihat langit tiba-tiba menghitam bukan? Itu adalah bayangan para malaikat yang beribu-ribu jumlahnya. Mereka berduyun-duyun menyambut kedatangan arwah Nasibah, wanita yang perkasa.”

Senin, 09 Februari 2009

OBAT PENGHAPUS DOSA

Seorang tabib di kota Bashrah, Menguraikan resep penghapus dosa dan penyembuh penyakit hati. Resep itu kemudian dikisahkan oleh Hasan al-Bashri, sebagai berikut:"Ambillah akar pohon kefakiran dan kerendahan hati. Simpan kedua akar tersebut dalam keranjang taubat. Tumbuklah dengan lesung ridha. Haluskan dengan saringan qana`ah(puas hati) masukkan kedalam mangkuk takwa. Campur dengan air Haya`(rasa malu). Didihkan diatas api Mahabbah(cinta). Tuangkan kedalam bejana syukur. Dinginkan dengan angin harapan. Dan minumlah dengan menggunakan sendok Hamdalah(pujian kepada Allah). Insya Allah engkau akan selamat dari segala penyakit dan bencana, baik didunia maupun di akhirat."

Kamis, 05 Februari 2009

3 jalan menuju surga Allah

Dari Abdullah bin Salam ra, Rasulullah bersabda "Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makan (kepada orang yang membutuhkannya), dan shalatlah kalian disaat manusia tertidur di kegelapan malam, maka kalian akan masuk surga dengan selamat." (HR.Tirmidzi, Ahmad, dan Darimi).Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW menginformasikan kepada kita tiga jalan menuju surganya Allah SWT dengan selamat. ketiga hal tersebut adalah:1. Menyebarkan salamMemberikan atau mengucapkan salam merupakan salah satu syiar Islam dan juga sunnah Rasulullah SAW. Bahkan dalam salah satu haditsnya beliau menggambarkan bahwa salam merupakan cara paling efektif untuk menumbuhkan rasa ukhuwwah Islamiyah dan cinta sesama muslim. Dan ternyata disamping segala keutamaannya, menyebarkansalam juga dapat mengantarkan seseorang pada pintu surga yang senantiasa menjadi idaman setiap orang. Mengucapkan salam juga bisa menghilangkan rasa "ketidaksukaan" seorang muslim terhadap muslim lainnya.2. Memberi Makan kepada yang Membutuhkan
Memberikan makan merupakan gambaran yang baik tentang ciri masyarakat yang islami.Memberi makan ini tidak harus berupa makanan. Namun dapat juga berupa bantuan lainberupa pertolongan, bantuan keuangan, dsb. seperti sunnah Rasulullah yang lainnya yaitu"Tangan di atas lebih baik daripada tangan dibawah." Dan Insya Allah orang yang sukamemberi, Allah akan gantikan dengan yang lebih baik lagi, baik didunia maupun diakhiratkelak.3. Shalat di Keheningan MalamShalat dikeheningan malam, terutama di saat-saat manusia sedang terlelap dengan mimpinyamerupakan gambaran nyata kecintaan seorang hamba terhadap Allah SWT. Saat-saat tengahmalam merupakan saat-saat yang paling berat untuk meninggalkan tempat tidur gunamensucikan jiwa menghadap Allah SWT. Dan saat-saat seperti inilah waktu yang palingefektif untuk mengisi ruhiyah dengan pancaran keimanan dari Allah SWT. Karena saat inilahAllah akan membuka lebar-lebar para hamba yang memohon kepada-Nya.