SELAMAT DATANG DI BLOG FORKIS16

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Kami dari FORKIS16 Makassar
Mengucapkan banyak terima kasih karena akhi/ukhti sekalian menyempatkan waktu untuk melihat blog dakwah kami ini.
Semoga semua isi dari blog ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Amiinn

Sekian
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Sabtu, 25 April 2009

Mari Padamkan Api Neraka Dengan Air Mata

Rasulullah S.A.W telah bersabda, "Bahwa tidak akan masuk neraka orang menangis karena takut kepada Allah sehingga ada air susu kembali ke tempat asalnya."

Dalam sebuah kitab Daqa'iqul Akhbar menerangkan bahwa akan didatangkan seorang hamba pada hari kiamat nanti, dan sangat beratlah timbangan kejahatannya, dan telah diperintahkan untuk dimasukkan ke dalam neraka. Maka salah satu daripada rambut-rambut matanya berkata, "Wahai Tuhanku, Rasul Engkau Nabi Muhammad S.A.W telah bersabda, barang siapa yang menangis karena takut kepada Allah S.W.T, maka Allah mengharamkan matanya itu ke neraka dan sesungguhnya aku menangis karena amat takut kepada-Mu."

Akhirnya Allah S.W.T mengampuni hamba itu dan menyelamatkannya dari api neraka dengan berkat sehelai rambut yang pernah menangis karena takut kepada Allah S.W.T. Malaikat Jibril A.S mengumumkan, telah selamat Fulan bin Fulan sebab sehelai rambut."

Dalam sebuah kitab lain, Bidayatul-Hidayah, diceritakan bahwa pada hari kiamat nanti, akan didatangkan neraka jahanam dengan mengeluarkan suaranya, suara nyala api yang sangat dahsyat gemuruhnya, hingga semua umat menjadi berlutut karena tak sanggup menahan ketakutannya.

Allah S.W.T berfirman, "Kamu lihat (pada hari itu) setiap umat berlutut (yakni merangkak pada lututnya). Tiap-tiap umat diseru kepada buku amalannya. (Dikatakan kepadanya) Pada hari ini kamu dibalasi menurut apa-apa yang telah kau kerjakan." (Surah al-Jatsiyah ayat 28)

Ketika mereka menghampiri neraka, mereka mendengar gemuruh api neraka yang suaranya sudah dapat mulai didengar sejarak 500 tahun perjalanan. Pada waktu itu, akan berkata setiap orang, bahkan para nabi sekalipun akan berucap, "Diriku, diriku (selamatkanlah diriku Ya Allah), kecuali hanya seorang nabi saja yang akan berkata, "Umatku, umatku."

Beliau ialah junjungan besar kita Nabi Muhammad S.A.W. Pada masa itu akan keluarlah api neraka jahim seperti gunung-gunung, umat Nabi Muhammad berusaha menghalanginya dengan berkata, "Wahai api! Demi hak orang-orang yang solat, demi hak orang-orang yang ahli sedekah, demi hak orang-orang yang khusyuk, demi hak orang-orang yang berpuasa, supaya engkau kembali."

Walaupun dikata demikian, api neraka itu tetap tidak segera kembali, lalu malaikat Jibril berkata, "Sesungguhnya api neraka itu menuju kepada umat Muhammad S.A.W"

Kemudian Jibril membawa semangkuk air dan Rasulullah meraihnya. Berkata Jibril A.S. "Wahai Rasulullah, ambillah air ini dan siramkanlah kepadanya."

Lalu Baginda mengambil dan menyiramkannya pada api itu, maka padamlah api itu.
Setelah itu Rasulullah S.A.W pun bertanya kepada Jibril A.S. "Wahai Jibril, Apakah air itu?"
Maka Jibril berkata, "Itulah air mata orang derhaka di kalangan umatmu yang menangis kerana takut kepada Allah S.W.T. Sekarang aku diperintahkan untuk memberikannya kepadamu agar engkau menyiramkan pada api itu." Maka padamlah api itu dengan izin Allah S.W.T.

Telah bersabda Rasulullah S.A.W, " Ya Allah anugerahilah kepada kami dua buah mata yang menangis karena takut kepada-Mu, sebelum tidak ada lagi air mata."




Sumber : Unknown

Minggu, 05 April 2009

Pesan tempat dineraka??? hati2 dg ucapanmu !!

ORANG-ORANG Mesir sangat gandrung sama al-Quran. Kemanapun mereka pergi, mereka tidak lupa untuk membawa mushaf. Tidak heran bila hampir semua orang (apapun tugas, karir dan jabatannya) terlihat membaca Quran di sela-sela waktu senggang atau ba'da shalat. Begitu juga pemilik toko, penjaganya, para karyawan, satpam, sopir taksi, bos-bos kantoran, selalu terlihat membaca al-Quran. Kalau tidak dibaca, Al-Quran mereka letakkan dengan rapih di atas mejanya, atau ditenteng dan disimpan dalam tas jika bepergian.

Ayat al-Quran juga sering diperdengarkan dari rumah-rumah sederhana hingga hotel berbintang lima, dari warung-warung kecil hingga shopping center mewah, dari sarana transportasi butut hingga pesawat terbang.

Nyaris di semua tempat selalu ada yang membaca al-Quran. Begitupun di dalam taksi, mikrolet, bus kota, kereta api, tram kota, senantiasa para pemuda, bapak-bapk dan kaum hawa senantiasa khusyu membaca Quran sambil mengusir suara bising obrolan dan deru knalpot.

Secara umum, ayat-ayat al-Quran yang "distel" di dalam kendaraan sangat bempengaruhi "karakteristik" pendengarnya. Normalnya, para penumpang malu untuk berbuat hal-hal yang tidak senonoh.

Kendati begitu, tetap saja ada saja pemandangan yang di luar dugaan. Misalnya, gara-gara ada copet akhirnya copot seluruh isi dompet. Atau ada saja yang berbuat ricuh di dalam bus lantaran rebutan tempat duduk, tak setuju tarif, perempuan disenggol laki-laki nakal, dsb. Sementara pembaca al-Quran tetap anteng dan adem ayem.

Pemandangan lain (yang di luar dugaan) juga terjadi di musim panas tahun 2002, dalam perjalanan menuju Alexandria, kota pantai yang bersejarah itu. Ada seorang gadis yang berpakaian sangat minim, bahkan tipis dan tembus pandang. Semula dia tidak kebagian tempat duduk, akhirnya berdiri, dan "terlihat" oleh semua penumpang (jangan lupa lho, gadis-gadis Mesir kebanyakan montok-montok atawa 'berisi'). Kebetulan Seorang syekh mencoba mengingatkan, tapi tidak digubris. Selengkapnya ditulis oleh kolumnis majalah Almannar (bukan Almannar yang dulu dikelola syekh Muhammad Rasyid Ridho yang kemudian menulis tafsir Almannar itu, melainkan Almannar Aljadid/neo-Almannar) berikut ini:

***

Musim panas merupakan ujian yang cukup berat. Terutama bagi Muslimah, untuk tetap mempertahankan pakaian kesopanannnya. Gerah dan panas tak lantas menjadikannya menggadaikan etika. Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher kehangatan badan bisa terjaga. Jilbab memang memiliki multifungsi.

Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, dari Kairo ke Alexandria; di sebuah mikrobus, ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan sebagai penutup aurat, karena menantang kesopanan. Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar. Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu mengundang 'perhatian' kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial.

Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan bahwa pakaian yang dikenakannya bisa mengakibatkan sesuatu yang tak baik bagi dirinya sendiri. Disamping itu, pakaian tersebut juga melanggar aturan agama dan norma kesopanan. Orang tua itu bicara agak hati-hati, pelan-pelan, sebagaimana seorang bapak terhadap anaknya.

Apa respon perempuan muda tersebut? Rupanya dia tersinggung, lalu ia ekspresikan kemarahannya karena merasa hak privasinya terusik. Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogatif seseorang!

"Jika memang bapak mau, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya, tempat di neraka Tuhan Anda!"

Sebuah respon yang sangat frontal. Orang tua berjanggut itu hanya beristighfar. Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah. Penumpang lain yang mendengar kemarahan si wanita ikut kaget, lalu terdiam.

Detik-detik berikutnya, suasana begitu senyap. Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap dalam mimpi, tak terkecuali perempuan muda itu.

Lalu sampailah perjalanan di penghujung tujuan, di terminal terakhir mikrobus Alexandria. Kini semua penumpang bersiap-siap untuk turun, tapi mereka terhalangi oleh perempuan muda tersebut yang masih terlihat tidur, karena posisi tidurnya berada dekat pintu keluar.

"Bangunkan saja!" kata seorang penumpang.
"Iya, bangunkan saja!" teriak yang lainnya.

Gadis itu tetap bungkam, tiada bergeming.

Salah seorang mencoba penumpang lain yang tadi duduk di dekatnya mendekati si wanita, dan menggerak-gerakkan tubuh si gadis agar posisinya berpindah. Namun, astaghfirullah! Apakah yang terjadi? Perempuan muda tersebut benar-benar tidak bangun lagi. Ia menemui ajalnya dalam keadaan memesan neraka!
Kontan seisi mikrobus berucap istighfar, kalimat tauhid serta menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk di sampingnya. Ada pula yang histeris meneriakkan Allahu Akbar dengan linangan air mata.

Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam keadaan menantang Tuhan.
Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya....
Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat...
Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang buruk...
Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah...
Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya.
Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat dengan-NYA semakin dekat.

Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar...
mumpung kesempatan itu masih ada!

Kisah Motivasi Part IV

Chat dengan Tuhan
TUHAN: Kamu memanggilKu ?

AKU: Memanggilmu? Tidak.. Ini siapa ya?

TUHAN: Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin
berbincang-bincang denganmu.

AKU: Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa
lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.

TUHAN: Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.

AKU: Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang
sedikitpun. Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu
telah menjadi waktu sibuk.

TUHAN: Benar sekali. Aktifitas memberimu kesibukan. Tapi
Produktifitas memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu,
Produktifitas membebaskan waktu.

AKU: Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat
menghidarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan
mengajakku chatting seperti ini.

TUHAN: Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan
memberimu beberapa petunjuk. Di era internet ini, Aku ingin
menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi,
misalnya.

AKU: OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu
rumit?

TUHAN: Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja.
Analisa-lah yang membuatnya jadi rumit.

AKU: Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa
senang?

TUHAN: Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan
kemarin. Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa. Merasa
khawatir menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah
merasa senang.

AKU: Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada
begitu banyak ketidakpastian.

TUHAN: Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi
kekhawatiran adalah sebuah pilihan.

AKU: Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.

TUHAN: Rasa Sakit tidak bisa dihindari, tetapi Penderitaan
adalah sebuah pilihan.

AKU: Jika Penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu
menderita?

TUHAN: Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak
dapat dimurnikan tanpa api. Orang baik melewati rintangan,
tanpa menderita. Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi
lebih baik bukan sebaliknya.

AKU: Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?

TUHAN: Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang
keras. Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.

AKU: Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu?
Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah?

TUHAN: Masalah adalah Rintangan yang ditujukan untuk
meningkatkan kekuatan mental (Purposeful Roadblocks Offering
Beneficial Lessons (to)Enhance Mental Strength). Kekuatan
dari dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan rintangan,
bukan dari berleha-leha.

AKU: Sejujurnya ditengah segala persoalan ini, kami tidak
tahu kemana harus melangkah...

TUHAN: Jika kamu melihat keluar, maka kamu tidak akan tahu
kemana kamu melangkah. Lihatlah ke dalam. Melihat keluar,
kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga. Mata memberimu
penglihatan. Hati memberimu arah.

AKU: Kadang-kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa
yang dapat saya lakukan?

TUHAN: Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang
lain. Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri.
Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan
daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan. Bekerjalah
dengan kompas, biarkan orang lain bekejaran dengan waktu.

AKU: Di dalam saat-saat sulit, bagaimana saya bisa tetap
termotivasi?

TUHAN: Selalulah melihat sudah berapa jauh saya berjalan,
daripada masih berapa jauh saya harus berjalan. Selalu hitung
yang harus kau syukuri, jangan hitung apa yang tidak kau
peroleh.

AKU: Apa yang menarik dari manusia?

TUHAN: Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku?".
Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya "Mengapa
harus aku?".

AKU: Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya
disini?

TUHAN: Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin
menjadi apa kamu. Berhentilah mencari mengapa saya di sini.
Ciptakan tujuan itu. Hidup bukanlah proses pencarian, tapi
sebuah proses penciptaan.

AKU: Bagaimana saya bisa mendapat yang terbaik dalam hidup
ini?

TUHAN: Hadapilah masa lalu-mu tanpa penyesalan. Peganglah
saat ini dengan keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa
takut.

AKU: Pertanyaan terakhir. Seringkali saya merasa doa-doaku
tidak dijawab.

TUHAN: Tidak ada doa yang tidak dijawab. Seringkali
jawabannya adalah TIDAK.

AKU: Terima Kasih Tuhan atas chatting yang indah ini.

TUHAN: Oke. Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut.
Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk
diselesaikan. Percayalah padaKu. Hidup itu indah jika kamu
tahu cara untuk hidup.

TUHAN has signed out.

Kisah Motivasi Part III

Tukang Kayu dan Rumahnya
Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah
perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut
pada pemilik perusahaan. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari
tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya.
Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah
untuk dirinya. Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik
perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera
berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan.

Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan
bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta oleh
tuannya.Hasilnya bukanlah sebuah rumah yang baik. Sungguh sayang ia harus
mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia
menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu.

'Ini adalah rumahmu, ' katanya, 'hadiah dari kami.' Betapa terkejutnya si
tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui
bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan
mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di
sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Teman, itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita
yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan dan kurang
bertanggung jawab.Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan
yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak
memberikan yang terbaik.

Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan
dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan
sendiri.

Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini
dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan 'rumah' yang sedang
kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan
dinding dan atap. Mari kita selesaikan 'rumah' kita dengan sebaik-baiknya
seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup.

Kisah Motivasi Part II

BELALANG DAN ANJING
Di suatu hutan, hiduplah seekor belalang muda yang cerdik. Belalang muda ini adalah belalang yang lompatannya paling tinggi diantara sesama belalang yang lainnya. Belalang muda ini sangat membanggakan kemampuan lompatannya ini. Sehari-harinya belalang tersebut melompat dari atas tanah ke dahan-dahan pohon yang tinggi, dan kemudian makan daun-daunan yang ada di atas pohon tersebut. Dari atas pohon tersebut belalang dapat melihat satu desa di kejauhan yang kelihatannya indah dan sejuk. Timbul satu keinginan di dalam hatinya untuk suatu saat dapat pergi kesana. Suatu hari, saat yang dinantikan itu tibalah. Teman setianya, seekor burung merpati, mengajaknya untuk terbang dan pergi ke desa tersebut. Dengan semangat yang meluap-luap, kedua binatang itu pergi bersama ke desa tersebut. Setelah mendarat mereka mulai berjalan-jalan melihat keindahan desa itu. Akhirnya mereka sampai di suatu taman yang indah berpagar tinggi, yang dijaga oleh seekor anjing besar.

Belalang itu bertanya kepada anjing,
"Siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan disini?"
"Aku adalah anjing penjaga taman ini. Aku dipilih oleh majikanku karena aku adalah anjing terbaik di desa ini" jawab anjing dengan sombongnya. Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati belalang muda.Dia lalu berkata lagi "Hmm, tidak semua binatang bisa kau kalahkan. Aku menantangmu untuk membuktikan bahwa aku bisa mengalahkanmu. Aku menantangmu untuk bertanding melompat, siapakah yang paling tinggi diantara kita". "Baik", jawab si anjing. "Di depan sana ada pagar yang tinggi. Mari kita bertanding, siapakah yang bisa melompati pagar tersebut". Keduanya lalu berbarengan menuju ke pagar tersebut. Kesempatan pertama adalah si anjing. Setelah mengambil ancang-ancang, anjing itu lalu berlari dengan kencang, melompat, dan berhasil melompati pagar yang setinggi orang dewasa tersebut tersebut. Kesempatan berikutnya adalah si belalang muda. Dengan sekuat tenaga belalang tersebut melompat. Namun ternyata kekuatan lompatannya hanya mencapai tiga perempat tinggi pagar tersebut, dan kemudian belalang itu jatuh kembali ke tempatnya semula. Dia lalu mencoba melompat lagi dan melompat lagi, namun ternyata gagal pula.

Si anjing lalu menghampiri belalang dan sambil tertawa berkata ,"Nah belalang, apa lagi yang mau kamu katakan sekarang ? Kamu sudah kalah".
"Belum", jawab si belalang. "Tantangan pertama tadi kamu yang menentukan. Beranikah kamu sekarang jika saya yang menentukan tantangan kedua ?"
"Apapun tantangan itu, aku siap" tukas si anjing. Belalang lalu berkata lagi, "Tantangan kedua ini sederhana saja. Kita berlomba melompat di tempat. Pemenangnya akan diukur bukan dari seberapa tinggi dia melompat, dari diukur dari lompatan yang dilakukan tersebut berapa kali tinggi tubuhnya".
Anjing kembali yang mencoba pertama kali. Dari hasil lompatannya, ternyata anjing berhasil melompat setinggi empat kali tinggi tubuhnya. Berikutnya adalah giliran si belalang. Lompatan belalang hanya setinggi setengah dari lompatan anjing, namun ketinggian lompatan tersebut ternyata setara dengan empat puluh kali tinggi tubuhnya. Dan belalang pun menjadi pemenang untuk lomba yang kedua ini. Kali ini anjing menghampiri belalang dengan rasa kagum. "Hebat. Kamu menjadi pemenang untuk perlombaan kedua ini. Tapi pemenangnya belum ada. Kita masih harus mengadakan lomba ketiga", kata si anjing.

"Tidak perlu", jawab si belalang. "Karena pada dasarnya pemenang dari setiap perlombaan yang kita adakan adalah mereka yang menentukan standard perlombaannya. Pada saat lomba pertama kamu yang menentukan standard perlombaannya dan kamu yang menang. Demikian pula lomba kedua saya yang menentukan, saya pula yang menang. INTINYA ADALAH, KAMU DAN SAYA MEMPUNYAI POTENSI DAN STANDARD YANG BERBEDA TENTANG KEMENANGAN. ADALAH TIDAK BIJAKSANA MEMBANDINGKAN POTENSI KITA DENGAN YANG LAIN. KEMENANGAN SEJATI ADALAH KETIKA DENGAN POTENSI YANG KAMU MILIKI, KAMU BISA MELAMPAUI STANDARD DIRIMU SENDIRI.

REFLECTION :
Rekan-rekan yang terkasih, seberapakah tinggikah anda `melompat' ? Dalam kehidupan, seringkali tanpa sadar kita mencoba membandingkan kemajuan dan perkembangan diri kita dengan standard orang lain. Dan seringkali lebih banyak kekecewaan daripada kebahagiaan yang didapat. Mengapa ? Karena kita masing-masing dilahirkan dengan potensi yang berbeda, dengan bakat yang berbeda, dalam lingkungan yang berbeda, dan cara pandang yang berbeda tentang kehidupan. Cara yang tepat untuk mengukur seberapa jauh diri kita telah berkembang dan maju, adalah membandingkan diri kita saat ini dengan diri kita dimasa lalu. Apakah anda hari ini lebih kaya dibanding setahun yang lalu ? Apakah anda hari ini lebih bisa mengontrol emosi dibanding bulan lalu ? Apakah anda hari ini lebih sehat dibanding kemarin ? Apakah anda hari ini lebih bijaksana dibanding setahun yang lalu ? Kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain, namun kemenangan atas diri sendiri.

Buat diri anda hari ini selalu lebih baik dari hari kemarin.
Selamat Pagi dan selamat bekerja serta sukses untuk anda.

Kisah Motivasi Part I

Orang Jepang sejak lama menyukai ikan segar. Tetapi tidak banyak ikan
yang tersedia di perairan yang dekat dengan Jepang dalam beberapa
dekade ini.

Jadi untuk memberi makan populasi Jepang, kapal-kapal penangkap ikan
bertambah lebih besar dari sebelumnya. Semakin jauh para nelayan
pergi, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membawa hasil
tangkapan itu ke daratan. Jika perjalanan pulang mencapai beberapa
hari, ikan tersebut tidak segar lagi. Orang Jepang tidak menyukai
rasanya. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan perikanan memasang
freezer di kapal mereka. Mereka akan menangkap ikan dan langsung
membekukannya di laut.

Freezer memungkinkan kapal-kapal nelayan untuk pergi semakin jauh dan
lama. Namun, orang Jepang dapat merasakan perbedaan rasa antara ikan
segar dan beku, dan mereka tidak menyukai ikan beku. Ikan beku
harganya menjadi lebih murah. Sehingga perusahaan perikanan memasang
tangki-tangki penyimpan ikan di kapal mereka. Para nelayan akan
menangkap ikan dan langsung menjejalkannya ke dalam tangki hingga
berdempet-dempetan. Setelah selama beberapa saat saling bertabrakan,
ikan-ikan tersebut berhenti bergerak.

Mereka kelelahan dan lemas, tetapi tetap hidup. Namun, orang Jepang
masih tetap dapat merasakan perbedaannya. Karena ikan tadi tidak
bergerak selama berhari-hari, mereka kehilangan rasa ikan segarnya.
Orang Jepang menghendaki rasa ikan segar yang lincah, bukan ikan yang
lemas.

Bagaimanakah perusahaan perikanan Jepang mengatasi masalah ini?
Bagaimana mereka membawa ikan dengan rasa segar ke Jepang?

Jika anda menjadi konsultan bagi industri perikanan, apakah yang anda
rekomendasikan?

Begitu anda mencapai tujuan-tujuan anda, seperti mendapatkan jodoh -
memulai perusahaan yang sukses - membayar hutang-hutang anda - atau
apapun, anda dapat kehilangan gairah anda. Anda tidak perlu bekerja
demikian keras sehingga anda bersantai. Anda mengalami masalah yang
sama dengan para pemenang lotere yang menghabiskan uang mereka,
pewaris kekayaan yang tidak pernah tumbuh dewasa, dan para ibu rumah
tangga jemu yang kecanduan obat-obatan resep.

Seperti masalah ikan di Jepang tadi, solusi terbaiknya sederhana. Hal
ini diamati oleh L. Ron Hubbard di awal 1950-an. "Orang berkembang,
anehnya, hanya dalam kondisi lingkungan yang menantang" -L. Ron
Hubbard.

Keuntungan dari sebuah Tantangan:

Semakin cerdas, tabah dan kompeten diri anda, semakin anda menikmati
masalah yang rumit. Jika takarannya pas, dan anda terus menaklukan
tantangan tersebut, anda akan bahagia. Anda akan memikirkan
tantangan-tantangan tersebut dan merasa bersemangat. Anda tertarik
untuk mencoba solusi-solusi baru. Anda senang. Anda hidup!

Bagaimana Ikan Jepang Tetap Segar?

Untuk menjaga agar rasa ikan tersebut tetap segar, perusahaan
perikanan Jepang tetap menyimpan ikan di dalam tangki. Tetapi kini
mereka memasukkan seekor ikan hiu kecil ke dalam masing-masing
tangki. Memang ikan hiu memakan sedikit ikan, tetapi kebanyakan ikan
sampai dalam kondisi yang sangat hidup. Ikan-ikan tersebut
tertantang.

Renungan :

Jangan menghindari tantangan, melompatlah ke dalamnya dan
taklukanlah. Nikmatilah permainannya. Jika tantangan anda terlalu
besar atau terlalu banyak, jangan menyerah. Kegagalan jangan membuat
anda lelah, sebaliknya, atur kembali strategi.

Temukanlah lebih banyak keteguhan, pengetahuan, dan bantuan.
Jika anda telah mencapai tujuan anda, rencanakanlah tujuan yang lebih
besar lagi. Begitu kebutuhan pribadi atau keluarga anda terpenuhi,
berpindahlah ke tujuan untuk kelompok anda, masyarakat, bahkan umat
manusia. Jangan ciptakan kesuksesan dan tidur di dalamnya. Anda
memiliki sumber daya, keahlian, dan kemampuan untuk membuat
perubahan.

Jadi, masukkanlah seekor ikan hiu di tangki anda dan lihat seberapa
jauh yang dapat anda lakukan dan capai!

coba dipahami.... jgn males baca yah

TEBUSAN SANG KHALIFAH

tebusan sang khalifah

sudah lama khalifah umar bin khatab pergi ke syiria.dan karna itulah dia ingin mengetahui keadaan rakyatnya selama di tinggalkan secara langsung . khalifah umar lantas berpakaian seperti penduduk biasa dan berjalan menyusuri kampung2 sendirian tanpa di temani sahabat yang lain.dalam perjalanannya sang khalifah mendatangi rumah yang mungkin pantas di sebut gubug yang di huni seorang nenek tua
umar mengucapkan salam
"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"
"waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh" jawab sang penghuni rumah
setelah itu umar masuk
"bagaimana kabarnya umar , khalifah kita ?" tanya umar berbasa-basi
"yang kutahu dia sudah pulang dari syiria dengan selamat"
"apa yang nenek tahu tentang umar ?"
"semoga ALLAH tidak memberikan ganjaran yang baik untuknya !!"
mendengar jawaban itu terkejutlah umar
"mengapa nenek bisa mengatakan demikian ?" tanya umar
"khalifah itu sangat jauh dari rakyat kecil , selama dia memimpin , amirul mukminin itu tidak pernah datang ke gubug ku"
"tapi bagaimana dia tahu keadaanmu di tempat yang terpencil ini ?"
"subhanallah bagaimana dia menjadi pemimpin jika keadaan rakyatnya dia tidak tahu ?dan bukankah sudah menjadi tugas dan kewajibanya sebagai khalifah memperhatikan rakyatnya dimanapun berada?"
dalam hati umar berkata "celakalah kau umar ,ternyata ada rakyatmu yang merasa teraniaya olehmu"
umar serasa ingin menangis
"nek ! katakan padaku berapa aku harus menebus dosa umar kepadamu .jika kau merasa teraniaya olehnya aku bersedia membayarmu 25 dirham atas dosa yang di lakukan olehnya!"
"kamu jangan bercanda" kata nenek itu
"tidak ! terimalah sebagai tebusan atas hakmu yang telah didzalimi oleh khalifah . aku kasihan jika khalifah kita harus menanggung dosa di akhirat !"
karna terus di desak akhirnya nenek itu mau menerima
"demi ALLAH engkau sungguh baik hati"
bersamaan dengan itu kebetulan ali bin abithalib dan abdullah bin mas'ud lewat dan melihat khalifah umar di rumah nenek itu lalu memberi salam
"assalamualaikum ya amirul mukminin"
mendengar salam ali , sang nenek terkejut , takut bercampur malu . tak di sangka orang yang diajaknya mengecam khalifah umar ternyata adalah khalifah itu sendiri
"masyaallah , ampun beribu ampun ya amiruil mukminin , maafkan hamba yang tua ini karna telah berani memaki-maki anda" kata nenek dengan takut
"tidak nek , justru saya bersyukur karna nenek telah membuka mata hati saya. semoga ALLAH memberi restu kepada mu