SELAMAT DATANG DI BLOG FORKIS16

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Kami dari FORKIS16 Makassar
Mengucapkan banyak terima kasih karena akhi/ukhti sekalian menyempatkan waktu untuk melihat blog dakwah kami ini.
Semoga semua isi dari blog ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Amiinn

Sekian
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Sabtu, 16 Juli 2011

Mengeluh….

“Mengeluh” Sebuah kata yang sederhana, tetapi sulit untuk menghindar darinya. Tanpa disadari sering terucap dan terasa dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan dengan bibir mengecap kata “ach” “uuh” “aduch” dengan perasaan gusar, itu saja sudah dianggap mengeluh….

Yang menjadi pertanyaan kenapa orang mengeluh : “karena realita kehidupan yang dialaminya tidak sesuai harapan”. Bagaimana caranya kita mengatasinya, cukup dengan kata sederhana pula “bersyukur “. Memang sangat mudah mengucapkannya tetapi ketika melaksanakannya butuh kerja keras dalam menyikapi setiap kejadian dengan rasa syukur.

Beberapa hal yang bisa dilakukan agar kita tidak mengeluh dan selalu bersyukur, tanamkan dalam pikiran dan hati kita :

1. Selalu bersyukur atas pekerjaan, kesehatan, kebahagian, keluarga, sahabat, dan lain-lain, sekecil apapun yang terjadi dalam kehidupan adalah karunia
2. Jangan membayangkan kehidupan yang serba ideal; sehat tanpa sakit, kaya tanpa bayang-bayang miskin, bahagia tanpa ada duka, genap tanpa ganjil, sahabat tanpa cacat, dan seterusnya. Ini tidak mungkin terjadi. Karena itu teguhkan diri untuk melupakan yang negative, dan perhatikan yang positif. Dahulukan prasangka baik, dan bersandarlah hanya kepada Allah.
3. Karena setiap detik dari usiamu akan diminta pertanggung jawaban, gunakan waktu untuk mencari ridha Allah.
4. Berhentilah memikirkan kesalahan, pikirkan sifat baik yang akan kita jadikan pengganti kesalahan.
5. Kesedihan, kegelisahan, dan kerumitan adalah dampak perbuatan yang kita lakukan, misalnya menelantarkan shalat, menggunjing orang lain, atau melakukan perbuatan haram lainnya. Orang yang menyimpang dari ajaran Allah harus membayar harganya dan melunasi tagihan kelalainnya.
6. Semua yang terjadi di dunia ini atas sepengetahuan Allah, dan Allah punya rencana indah dibalik itu semua.

=====================================================================

Kata Mutiara :

Bersyukurlah karena kita tidak memiliki semua yang kita inginkan, karena jika iya, apalagi yang hendak kita cari? Bersyukurlah saat kita tidak mengetahui sesuatu, karena itu memberi kita kesempata untuk belajar. Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang kita hadapi, karena selama itulah kita akan tumbuh dewasa. Bersyukurlah atas kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, karena itu memberi motivasi untuk menjadi lebih baik. (Ziyadaturrahmah)

Rabu, 13 April 2011

Kisah Seorang Petani

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".



Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.

~~~

Sahabatku, Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?



Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.

Cukup adalah persoalan kepuasan hati.

Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri. Tak perlu takut berkata cukup. Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. "Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri.

Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan.

Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup. Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.

Belajarlah untuk berkata "Cukup".

Sumber : Laman CCM